Senin 21 Feb 2011 16:45 WIB

Mahasiswa Australia dan Amerika Serikat Belajar di UMM

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Djibril Muhammad
Kampus UMM
Kampus UMM

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali kedatangan empat mahasiswa asing peserta program Australian Consortium for In-Country Indonesian Studies (Acicis). Mereka adalah David Wyatt dan Natha Middlemas, mahasiswa di Murdoch University dan Curtin University of Technology, Australia.

Dua mahasiswa lainnya adalah Christopher Radford dan Yasmin Winnet, warga Inggris yang studi di School of Oriental and African Studies di University of London, yang mendapat beasiswa dari pemerintah Australia. Empat mahasiswa tersebut merupakan mahasiswa Acicis angkatan ke-32 dan untuk pertama kalinya diterima Direktur Acicis UMM, Prof M Mas’ud Said, PhD, di Gedung Rektorat UMM, Senin (21/2).

Dalam sambutannya, M. Mas’ud Said membenarkan tidak semua mahasiswa Acicis berasal dari Australia. Pada periode-periode sebelumnya, katanya, ada yang dari Amerika Serikat, Inggris, maupun Prancis. "Keberagaman budaya mahasiswa Acicis sangat bervariasi sehingga lebih menarik bagi kami menerima mahasiswa seperti ini," ujar Mas’ud dalam rilis kepada Republika, Senin (21/2).

Menurutnya, mahasiswa Acicis akan menempuh studi dan melakukan riset selama satu semester. Untuk kuliah klasikal akan dibimbing dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip), Bahasa Inggris, dan Bahasa Indonesia. Sedangkan riset dibimbing supervisor dari fakultas yang relevan. "Misalnya, Radford akan dibimbing oleh dekan Fakultas Ekonomi karena dia mengkaji perbankan Indonesia. Begitu juga Yasmin yang tertarik masalah pertanian jelas dibimbing oleh pakar agribisnis, Dyah Erni," paparnya.

Asisten Rektor Bidang Kerjasama Luar Negeri UMM, Soeparto menyatakan saat ini semakin banyak mahasiswa asing yang studi di UMM. Di luar mahasiswa program regular --selain program Acicis-- ada juga program Erasmus Mundus, dan Darmasiswa. "Bulan depan, kami akan kedatangan 33 mahasiswa asal Amerika Serikat yang akan mengikuti training pre-service dalam program Peace Corps," jelas Soeparto.

Dekan Fisip, Dr Wahyudi berpesan agar mahasiswa Acicis bisa rileks selama belajar di UMM. Berbeda dengan studi di kota lain, katanya, di UMM sudah terbiasa dengan suasana akademik yang multikulturalis. "Jangan segan-segan berkomunikasi dengan mahasiswa lokal karena kami juga berkepentingan agar mahasiswa kami terbiasa dengan berbahasa Inggris dan mengenal budaya asing," ujarnya.

Salah seorang mahasiswa Acicis, David Wyatt, gembira dengan suasana kampus yang tenang, megah, dan sejuk. "Saya senang di sini, lebih dingin. Saya suka suasana kampus yang mendukung terciptanya lingkungan belajar yang kompetitif," aku David.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement