Ahad 20 Feb 2011 17:47 WIB

Sertifikasi Bikin Guru Kian Semangat

Rep: Ichsan Emrald Alamsy/ Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Berdasarkan survey Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) terkait kinerja, membuktikan ada peningkatan kinerja guru yang sudah lolos sertifikasi. Peningkatan ini bisa dilihat dari sikap dan tindakan guru yang mencerminkan semangat setelah disertifikasi.

Ia memaparkan seperti ada semangat guru untuk meningkatkan kualifikasi pendidikan. Kemudian, kemauan membeli buku penunjang sertifikasi, lalu berlangganan koran dan jurnal-jurnal pendidikan. Satu hal yang menurutnya tak boleh dilupakan ialah guru mulai terbiasa menggunakan komputer ataupun laptop.

"Meski awalnya dilakukan untuk kepentingan proses pengajuan sertifikasi, akan tetapi lama kelamaan menjadi kebiasaan yang mendorong peningkatan kinerja," ungkapSulistyo, Ahad (20/2).

Ia menambahkan guru juga mulai terbiasa untuk membuat bahan ajar. Kemudian untuk memperkaya bahan ajar, guru juga mulai sering mengikuti pelatihan dan seminar. "Guru saat ini juga makin berminat membuat penelitian dan karya ilmiah," paparnya.

Jadi ia berharap tudingan pemerintah bahwa guru sertifikasi kinerjanya tak meningkat harus didukung data yang valid. Apalagi ia menilai Pemerintah lemah dalam sistem pembinaan dan pendidikan profesionalisme guru berkelanjutan. "Padahal upaya peningkatan kinerja guru itu ialah tanggung jawab pemerintah," ucapnya.

Sertifikasi menurutnya juga proses pengakuan terhadap kemampuan yang dimiliki seorang guru. Karena proses maka tak bisa selalu diharapkan kinerja guru 180 persen berubah setelah disertifikasi. Justru ia dan PGRI berharap, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) bisa memperkuat peningkatan guru-guru yang lolos sertifikasi tersebut.

Kegiatan pendidikan dan latihan profesi guru harus terus diperkuat, sehingga peningkatan kinerja guru bisa terus dideteksi.

Sementara, Ketua Pusat Pengembangan Profesi Pendidik Badan Pengembangan Sumber Daya Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kemendiknas Unifah Rosyidi menjelaskan, program sertifikasi juga harus menjadi pemetaan kondisi dan kinerja guru di Indonesia. "Selama ini fungsi tersebut belum tampak," tuturnya.

Sehingga, pelaksanaan pendidikan dan pelatihan guru tidak asal pukul rata. Tetapi benar-benar sesuai dengan kebutuhan guru. Setelah sertifikasi berjalan, Unifah berharap penanganan untuk meningkatkan kualitas dan profesionalisme guru tidak berhenti.

Perlu kelanjutan untuk membuat penilaian kinerja guru dari waktu ke waktu oleh kepala sekolah dan pengawas. Selain itu, setiap kompetensi guru perlu dilihat. "Kompetensi yang masih lemah harus diperkuat," pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement