Jumat 24 Dec 2010 03:26 WIB

Khawatir Kian Menipis, Pesantren Diharapkan Bangun Karakter Bangsa

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Djibril Muhammad
Pendidikan di pondok pesantren (ponpes)
Foto: Damanhuri/Republika
Pendidikan di pondok pesantren (ponpes)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Keberadaan pesantren di Indonesia diharapkan mampu memberikan pendidikan karakter bangsa dan umat. Pasalnya, pembentukan karakter bangsa dan umat dikhawatirkan semakin menipis. "Orientasi pendidikan harus jelas untuk pembentukan karakter bangsa," ujar Staf Khusus Menteri Agama (Menag), Husnan Bey Fananie, kepada Republika, di sela-sela kunjungannya di Pesantren Terpadu Hayatan Thayyibah, Kota Sukabumi, Kamis (23/12).

Menurutnya, saat ini sebagian masyarakat terutama orangtua mengarahkan pendidikan anak agar segera mendapatkan pekerjaan setelah lulus nanti. Dampaknya, pendidikan karakter anak bangsa terpinggirkan. Ia berharap keberadaan pesantren mampu menjawab tantangan tersebut.

Husnan menuturkan, banyak pesantren di Indonesia yang mampu memberikan pendidikan umum dan pesantren secara bersamaan atau terpadu (Boarding school). Sehingga lulusan yang dihasilkan nantinya mempunyai kemampuan intelektual yang unggul dan pemahaman agama Islam yang luas.

Dicontohkan Husnan, sistem pesantren terpadu mengharuskan anak untuk tinggal di asrama. Para santri akan mendapatkan pendidikan dan bimbingan selama 24 jam di pesantren oleh tenaga pengajar yang berkualitas.

Kepala Sekolah SMA Pesantren Terpadu Hayatan Thayyibah, Sukabumi, Ahmad Dzaki Salim menerangkan, pesantrennya mampu memadukkan pendidikan formal dan agama secara optimal. Hasilnya, para santrinya mampu berprestasi di ajang perlombaan akademis baik nasional maupun internasional. Prestasi tersebut mengharumkan nama bangsa dan lembaga pesantren.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement