Senin 07 Feb 2011 12:13 WIB

Kemdiknas Gagas Pendidikan Kejuruan Jadi Empat Tahun

Rep: Ichsan Emrald Alamsy/ Red: Djibril Muhammad
Mendiknas M Nuh
Mendiknas M Nuh

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) memandang pendidikan kejuruan memiliki potensi besar untuk menyiapkan siswa langsung masuk dunia kerja. Berdasarkan pandangan tersebut, Kementerian pun menggagas untuk menambahkan masa studi Sekolah Menengah Kejuruan menjadi empat tahun.

"Penambahan ini digagas setelah ada pertemuan antara menteri-menteri pendidikan ASEAN di Brunei akhir Januari. Semua menteri yakin kalau sekolah kejuruan amat berpotensi," ucap Mendiknas M Nuh kepada Republika, Ahad (6/2).

Sehingga penambahan masa studi ini nantinya akan disebut program community college. Konsepnya ialah siswa SMK yang sudah melewati masa tiga tahun diwajibkan mengikuti pematangan kepribadian dan kemampuan teknis sesuai dengan jurusannya masing-masing.

Akan tetapi gagasan ini bukan tidak ada ganjalan. Justru menurutnya ada ganjalan besar khususnya dalam hal birokrasi. Ganjalan ini ialah penentuan ditjen yang akan mengelola SMK. Selama ini, SMK dikelola oleh Ditjen Pendidikan Menengah (Dikmen). Maka dengan penambahan masa belajar setelah

siswa mengikuti ujian akhir, pendidikan menjadi wewenang ditjen Pendidikan Tinggi (Dikti). "Mau ke Dikti tanggung karena cuma setahun. Tetap di Dikmen, siswanya sudah lulus ujian," ucap Nuh.

Selain tantangan ada kelemahan mendasar di SMK, diantaranya ialah materi pelajaran. "Materi pelajaran di SMK tidak terlalu baru," paparnya. Padahal, pendidikan SMK sangat berkaitan dengan dunia industri yang berkembang cepat. Maka Kementerian pun berusaha melakukan pemuktahiran media ajar yang digunakan praktek siswa SMK. "Misal teknologi mesin motor untuk praktek siswa SMK jurusan otomotif harus sama dengan mesin motor yang digunakan sekarang," tambahnya.

Kelemahan lainnya ialah kemampuan guru di SMK yang tidak terlalu berkembang. Evaluasi untuk masalah ini ialah merangsang guru-guru SMK meningkatkan kemampunya, disiapkan program magang dan beasiswa bagi para guru. Akan tetapi meski saat ini masih ada masalah dan tantangan perpanjangan masa studi SMK, ia optimis bisa merealisasikan gagasan itu. "Kita akan cari solusi secepatnya," paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement