Ahad 06 Feb 2011 16:28 WIB

Sekolah tak Jujur Didiskualifikasi Tiga Tahun

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Sekolah yang ketahuan tidak jujur dalam melampirkan prestasi akademik siswanya dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi  Negeri (SNMPTN) di jalur undangan, akan didiskualifikasi selama tiga tahun berturut-turut. Hal itu dikemukakan Panitia Lokal SNMPTN Yogyakarta Prof Dr Nurfina Aznam, Ahad (6/2).

"Hal itu mulai berlaku tahun ini dan apabila sekolah ketahuan tidak jujur maka selama tiga tahun berturut-turut panitia tidak akan mengundang sekolah untuk mengikuti SNMPTN jalur undangan. Kalau ternyata siswa sudah diterima, nanti pada saat registrasi akan ketahuan juga sehingga akhirnya tidak akan diterima," kata dia.

Untuk membuktikan bahwa sekolah itu jujur atau tidak, selain mendapatkan informasi dari berbagai pihak, kata Nurfina, sebelum dilakukan pengumuman panitia juga akan mengecek langsung ke sekolah maupun ke pihak siswa. "Di samping itu, kami juga akan melakukan sampling ke sekolah-sekolah. Namun apabila ternyata di registrasi ternyata masih lolos, itu merupakan kecelakaan, tetapi biasanya akan ketahuan pada saat registrasi," tutur dia.

Dikatakan Nurfina, pada jalur undangan, kepala sekolah diberi kewenangan sepenuhnya untuk dapat mendaftarkan siswanya mengikuti SNMPTN tanpa tes tertulis. Panitia hanya memberikan penilaian melalui prestasi akademik yang terbaik untuk disaring. "Karena itu kami benar-benar mengandalkan kejujuran sekolah dalam melampirkan data. Tentu saja seluruh file akan kita saring secara ketat, kemudian akan kita konfirmasikan dengan kondisi yang ada di lapangan," tuturnya.

Menurut Nurfina, pihaknya telah memberikan proporsi pemerataan di tiap sekolah untuk dapat ikut serta dalam jalur undangan SNMPTN, yakni untuk sekolah program akselerasi berhak mendaftarkan 100 persen siswa, Sekolah RSBI berhak mendaftarkan 75 persen siswa, sekolah dengan akreditasi A berhak mendaftarkan 50 persen siswa, sekolah dengan akreditasi B berhak mendaftarkan 25 persen siswa dan sekolah dengan akreditasi C berhak mendaftarkan 10 persen siswa.

"Hak itu sudah kami berikan merata kepada tiap sekolah. Meskipun demikian, mereka yang menggunakan haknya tidak lantas diterima. Kami tetap akan menyeleksi sesuai kualifikasi yang dibutuhkan oleh tiap perguruan tinggi," ungkap dia.

Jalur undangan SNMPTN dibuka 1 Februari hingga 12 Maret mendatang. Pendaftaran dan pengisian prestasi siswa dalam seleksi jalur ini dilakukan langsung oleh kepala sekolah melalui website  http://undangan.snmptn.ac.id//. Selanjutnya pengumuman akan dilakukan 18 Mei mendatang dan registrasi dilakukan 31 Mei dan 1 Juni 2011 bertepatan dengan pelaksanaan ujian tulis (utul) SNMPTN.  Sehingga siswa yang sudah diterima tidak bisa mengikuti utul SNMPTN.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement