Selasa 25 Jan 2011 10:36 WIB

Panlok Sosialisasikan SNMPTN ke Sekolah

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Panitia lokal (panlok) Surabaya Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) akan memulai sosialisasi ke sejumlah sekolah menengah. Beberapa hal yang akan disosialisasikan menyangkut jadwal pelaksanaan seleksi, pendaftaran, dan sistem seleksi.

Koordinator Humas Panitia SNMPTN Lokal Imam Mustofa mengharapkan tahun ini peserta SNMPTN bisa mematuhi peraturan yang berlaku. Salah satu hal yang menjadi sorotan adalah penggunaan foto ketika melakukan pendaftaran. "Tahun lalu masalah yang muncul adalah saat peserta melakukan upload foto, mereka mengupload foto yang bukan pas foto. Bahkan ada yang menggunakan foto mickey mouse," terang Imam ketika dihubungi wartawan, Selasa (25/1).

Imam menyatakan, panlok masih akan merapatkan kerjasama dengan perguruan tinggi negeri (PTN) untuk mengatur pelaksanaan teknis SNMPTN. Seleksi nasional sendiri terbagi dalam dua jenis. Seleksi pertama lewat jalur undangan dan seleksi kedua merupakan seleksi ujian tulis.

Panlok Surabaya sendiri mencakup lima PTN, yakni Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Universitas Negeri Surabaya (Unesa), IAIN Sunan Ampel Surabaya, serta Universitas Trunojoyo (Unijoyo) Bangkalan. "Jalur undangan pendaftaran dan seleksinya dilakukan terlebih dahulu ketimbang lewat jalur ujian tertulis. Semua pendaftaran dilakukan secara online," kata guru besar Unair Surabaya tersebut.

Untuk jalur undangan, pendaftaran akan dilakukan pada 1 Februari hingga 12 Maret. Pengumuman dilakukan pada 12 Mei. Untuk seleksi melalui jalur ujian, pendafaftaran dilakukan pada 2 Mei hingga 24 Mei. Ujian tulis dilakukan pada 31 Mei hingga 1 Juni. Sedangkan bagi program studi yang membutuhkan ujian prakrik, dilakukan pada 3 hingga 4 Juni.

"Pengumuman seleksi nasional lewat jalur ujian tertulis akan dilakukan pada 30 Juni," tegas Imam.

Terkait biaya pendaftaran. Imam menjelaskan, kemungkinan besar biaya tidak akan berubah dari tahun lalu. Untuk jurusan IPA dan IPS sebesar Rp 150 ribu. Sedangkan IPC senilai Rp 175 ribu. Tahun lalu, SNMPTN di panlok diikuti sekitar 30 ribu  peserta. Untuk tahun ini diprediksi ada peningkatan jumlah peserta.

"Kita belum bisa prediksi apakah akan ada kenaikan. Trendnya memang selalu naik, di tahun 2009 misalnya peserta ada 28 ribu dan di tahun 2010 naik sekitar 30 ribu  peserta," papar dia.

Menurut Imam, PTN tetap akan menerima mahasiswa tidak mampu lewat jalur beasiswa bidik misi. Kuotanya sudah ditetapkan pusat sebesar dua puluh persen. Sepuluh persen, kata dia, adalah beasiswa penuh dari pemerintah meliputi biaya studi dan biaya hidup. Sedangkan, sepuluh persen sisanya diberikan PTN bersangkutan. "Amanat UU menyatakan ada 20 persen mahasiswa yang kurang mampu," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement