Selasa 18 Jan 2011 09:00 WIB

Seleksi Ujian Mandiri PTN Disarankan Tidak Dihapus

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG--Pakar pendidikan Universitas Negeri Semarang, Dr Nugroho, menilai ujian mandiri yang digelar perguruan tinggi negeri (PTN) tetap diperlukan, karena itu sebaiknya tidak dihapus. "Ujian mandiri memang memiliki kelebihan dan kekurangan, namun sebaiknya jangan dihapuskan," katanya di Semarang, Senin (17/1), menanggapi wacana akan dihapuskannya jalur mandiri PTN pada 2012 mendatang.

Ia menjelaskan ujian mandiri memang memiliki beberapa kelebihan yang tidak didapatkan dalam jalur nasional, seperti Seleksi Nasional Masuk PTN (SNMPTN), antara lain mengakomodasi lingkungan sosial. Dalam jalur nasional, kata dia, mahasiswa yang masuk bisa berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan cenderung merata, tentunya itu harus diimbangi pengakomodasian potensi masyarakat sekitar kampus.

"Kalau semuanya (mahasiswa, red.) diambilkan dari jalur nasional, bisa jadi tidak ada mahasiswa asal Semarang yang kuliah di Unnes atau Universitas Diponegoro yang memang terletak di kota ini," katanya.

Karena itulah, kata dia, PTN menggelar ujian mandiri, salah satunya ditujukan untuk mengakomodasi potensi masyarakat sesuai kondisi geografis dan lingkungan sosial di mana kampus tersebut berada. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 66/2010, kata dia, kuota mahasiswa lewat jalur mandiri PTN dibatasi hanya 40 persen, sisanya sebesar 60 persen diambilkan dari jalur nasional, seperti SNMPTN.

"Bagi saya, regulasi itu sudah baik. Kalaupun ada wacana jalur mandiri akan dihapus, saya pikir akan bermuara pada rencana akan dijadikannya ujian nasional (UN) sebagai 'tiket masuk' PTN," katanya.

Kalau memang seperti itu, kata dia, berarti penyelenggaraan UN harus benar-benar dibenahi sehingga tidak ada lagi tindak kecurangan, dan sebagainya, baru jalur mandiri bisa benar-benar dihapuskan. "Dengan kuota 40 persen mahasiswa dari jalur mandiri itu, saya berharap PTN memfokuskan 10 persen di antaranya untuk menjaring anak-anak yang berbakat, mereka yang diterima harus yang terbaik," katanya.

Selain itu, kata dia, pentingnya jalur mandiri PTN sebenarnya berkaitan dengan pembangunan citra dan karakter PTN sesuai identitas yang dimilikinya, sebab karakter setiap perguruan tinggi berbeda. "Itu pertimbangan secara akademis, setiap perguruan tinggi pasti memiliki karakter berbeda, ada yang kuat di jurusan tertentu. Jalur mandiri sangat berperan dalam penjaringan semacam itu," kata Nugroho.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement