Jumat 07 Jan 2011 04:06 WIB

Tunjangan Profesi Guru Disarankan via Transfer

Guru mengajar/ilustrasi
Guru mengajar/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG--Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Klemens Meba mengusulkan tunjangan profesi guru dikirim langsung ke rekening masing-masing ketimbang menggunakan sistem manual. Pengiriman langsung ke rekening para guru itu akan lebih efisien dari segi waktu, kata Klemens Meba di Kupang, Kamis, terkait keluhan para guru yang merasa kesulitan mengambil tunjangan profesi.

Dalam beberapa pekan terakhir ini, sejumlah guru mengeluh karena harus menunggu berhari-hari di kantor dinas pendidikan untuk mengambil tunjangan profesi mereka. Menurut Meba, mestinya para guru tidak boleh dibiarkan membuang waktu dengan meninggalkan tugas pokok mereka dalam proses belajar dan mengajar di kelas hanya untuk menunggu pengambilan tunjangan profesi.

Ada sistem yang lebih canggih yakni memanfaatkan jasa perbankan dan para guru bisa langsung mengambil di rekening masing-masing tanpa harus menunggu berhari-hari, katanya. Prosesnya juga tidak sulit karena para guru tinggal diminta nomor rekening pada salah satu bank yang ditentukan dan pemerintah tinggal bekerja sama dengan bank tersebut untuk memudahkan pengiriman.

"Saya tidak paham, apakah ini merupakan kebijakan pemerintah kabupaten/kota tetapi menurut hemat saya, tunjangan itu bisa dikirim ke rekening, sehingga proses belajar mengajar tidak terganggu," kata Meba.

Dalam proses pencairan dana bantuan operasional sekolah (BOS) misalnya, Dinas PPO Provinsi NTT bekerja sama dengan perbankan dan semua bantuan dikirim langsung ke rekening sekolah. Jika dana BOS ini diberikan secara manual, maka bisa dibayangkan berapa lama waktu yang dihabiskan secara cuma-cuma hanya untuk mengurus pencairan dana BOS.

Apalagi, provinsi NTT terdiri dari pulau-pulau dan ada banyak sekali sekolah yang berada di pedalaman, jauh dari akses menuju perkotaan, kata Klemens Meba. Karena itu, pemerintah kabupaten/kota sebaiknya mencari solusi termurah dan lebih efisien dalam menyalurkan bantuan kepada sekolah termasuk tunjangan profesi untuk para guru.

Dia juga meminta para guru menggunakan tunjangan profesi untuk kepentingan yang tidak memberi manfaat dalam meningkatkan ilmu pengetahuan seperti pesta adat dan kebutuhan lainnya yang tidak ada kaitan dengan pendidikan. Tunjagan profesi kata dia bertujuan meningkatkan kompetensi guru sehingga harus digunakan untuk membeli notebook atau buku-buku pelajaran yang memang bermanfaat bagi peningkatan kompetensi.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement