Jumat 07 Jan 2011 08:27 WIB

Universitas Islam Indonesia Raih ISO 17025

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Universitas Islam Indonesia Yogyakarta merupakan perguruan tinggi swasta pertama di Indonesia yang memperoleh akreditasi ISO 17025 untuk dua laboratorium sekaligus, yakni Laboratorium Terpadu dan Laboratorium Kualitas Lingkungan.

"Akreditasi ISO 17025 sangat penting, karena semua hasil pengujian yang dilakukan laboratorium di Universitas Islam Indonesia (UII) telah memenuhi pengendalian dan jaminan mutu, sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan," kata Ketua Komite Akreditasi Nasional (KAN) Bambang Setiadi, di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia saat menyerahkan sertifikat ISO 17025 kepada Rektor UII Edy Suandi Hamid, pengendalian dan jaminan mutu hasil pengujian meliputi persyaratan manajemen dan teknik. "Dengan diperolehnya akreditasi ISO 17025, Laboratorium Terpadu dan Laboratorium Kualitas Lingkungan berhak menggunakan logo KAN untuk sertifikat hasil pengujian sesuai dengan ruang lingkup yang ditetapkan," katanya.

Edy Suandi Hamid mengatakan UII menyadari penerapan standar terutama untuk laboratorium sangat penting. Standar berhubungan dengan masalah sosial dan ekonomi dalam kehidupan manusia. Hal itu termasuk kebutuhan terhadap produk berkualitas, kompatibel, aman menyangkut kesehatan masyarakat, dan kebutuhan terhadap lingkungan yang terpelihara secara berkelanjutan.

Menurut dia, dari segi ekonomi atau menyangkut perdagangan internasional pada era globalisasi, Indonesia menghadapi pasar bebas yang membutuhkan standar produk yang tinggi sehingga menjadi tekanan kompetitif tersendiri.

"Selain itu, juga harus menyesuaikan dengan persetujuan 'Technical Barrier to Trade' (TBT) dan terintegrasinya pasar regional di beberapa negara," katanya.

Ia mengatakan, sejak 2010, Indonesia terikat dengan ACFTA sehingga produk dari negara ASEAN maupun China masuk ke Indonesia secara bebas. Jika hal itu tidak dapat dikendalikan, produk yang tidak memiliki standar jaminan mutu yang baik akan beredar di Indonesia dan dapat membahayakan penduduknya.

Oleh karena itu, semua pihak, seperti pemerintah, masyarakat, dan perguruan tinggi harus memiliki tanggung jawab dan dapat mengantisipasi permasalahan tersebut. "Salah satu upaya yang dilakukan adalah memberikan sertifikasi kepada produk yang beredar di Indonesia dari laboratorium terakreditasi," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement