Jumat 07 Jan 2011 01:04 WIB

Perbedaan Perguruan Tinggi Agama Islam dengan PT Lainnya

Menteri Agama Suryadharma Ali
Menteri Agama Suryadharma Ali

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan Perguruan Tinggi Agama Islam memiliki ciri yang membedakan dengan perguruan tinggi umum, yaitu misi untuk mencetak sarjana yang ulama dan ulama yang sarjana. Perguruan Tinggi tak boleh berdiri sebagai menara gading. Sementara itu Universitas Islam Negeri (UIN) Institut Agama Islam Negeri (UAIN) dari segi status kini sejajar dengan perguruan tinggi lain, kata Suryadharma Ali di Jakarta, Kamis (6/1).

Suryadharma Ali, pada kesempatan pelantikan Rektor UIN, IAIN dan para kepala Kanwil Kementerian Agama di Jakarta, mengingatkan kedudukan UIN/IAIN sudah sejajar namun punya misi berbeda, yaitu mencetak sarjana yang ulama sekaligus ulama yang sarjana. Sejak diberlakukan UU Sistem Pendidikan Nasional, perguruan tinggi Islam mendapat pengakuan sama. Tetapi perguruan tinggi Islam harus berupaya memelihara dan menghidupkan etos tradisi intelektualisme Islam di Indonesia yang dirintis para pendahulunya.

Kendati UIN mengembangkan fakultas dan program studi umum, Menag minta karakter pendidikan tinggi keagamaan harus tetap menonjol. Karakter itu menyangkut antara lain mulai dari orientasi atau tujuan, kurikulum, kultur yang seharusnya dikembangkan. "Karena itu, pengembangan ilmu pengetahuan dan humaniora di lingkungan UIN/IAIN harus tetap berada dalam bingkai semangat keislaman yang kokoh," harap Suryadharma Ali.

Di sisi lain ia mengingatkan masalah liberalisme pemikiran keagamaan yang disinyalir belakangan ini tumbuh dan berkembang di lingkungan perguruan tinggi agama Islam yang menimbulkan kerisauan umat, harus menjadi perhatian serius para rektor UIN/IAIN. Dengan tidak mengurangi makna kebebasan akademik, menurut Menag, liberalisme pemikiran keagamaan tidak boleh dibiarkan merusak tatanan keagamaan dan keilmuan Islam di tanah air, termasuk merusak citra perguruan tinggi agama Islam.

Sementara para rektor yang diangkat dan dilantik antara lain adalah Prof. Dr. H. Komaruddin Hidayat sebagai Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk masa jabatan 2010-2014. Sebelumnya Komaruddin menjabat Rektor untuk masa jabatan 2006-2010. Prof.Dr.H. Muhammadiyah Amin sebagai Rektor IAIN Sultan Amai Gorontalo masa jabatan 2010-2014. Ia sebelumnya menjabat perguruan yang sama pada masa jabatan 2006-2010.

Memberhentikan Prof.Dr. KH.Musa Sueb MA sebagai Rektor IAIN Raden Intan Lampung masa jabatan 2006-2010 dan selanjutnya menempatkan kembali sebagai guru besar pada perguruan tinggi yang sama. Memberhentikan Dr.H.Noh. Mukri M.Ag sebagai Pembantu Rektor III IAIN Raden Intan Lampung dan selanjutnya mengangkat sebagai Rektor IAIN Raden Intan untuk masa jabatan 2010-2014. Prof Dr. H.Maksum MA diangkat sebagai Rektor IAIN Sjech Nurjati Cirebon masa jabatan 2010-2014.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement