REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Rektor Universitas Diponegoro Semarang, Prof Sudharto P. Hadi mengakui kurangnya publikasi riset dan penelitian menjadi tantangan perguruan tinggi.
"Hal itu merupakan fenomena di mana-mana (kalangan perguruan tinggi)," katanya di Semarang, menanggapi fenomena lemahnya publikasi penelitian dan riset perguruan tinggi.
Menurut dia, "research university" atau perguruan tinggi sebagai pusat riset merupakan sebuah keniscayaan sehingga harus terus mengkaji perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ia mengatakan, hasil-hasil penelitian perguruan tinggi, termasuk Universitas Diponegoro (Undip) sebenarnya banyak, namun selama ini belum banyak terpublikasi sehingga belum banyak pihak yang mengetahui.
Terkait kendala publikasi hasil penelitian tersebut, kata dia, banyak faktor yang memengaruhi, antara lain terjebak kesibukan mengajar, dan belum menyadari pentingnya publikasi. "Karena itu, kami akan mengupayakan peningkatan publikasi dari setiap hasil penelitian sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat, sejalan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi," katanya.
Terlebih lagi, kata dia, semakin banyak pandangan atau hasil penelitian suatu perguruan tinggi yang dikutip, semakin meningkatkan akreditasi perguruan tinggi yang bersangkutan. "Itulah pentingnya publikasi yang perlu disadari oleh setiap ilmuwan atau akademisi perguruan tinggi," kata Sudharto yang dikenal sebagai pakar ilmu lingkungan Undip tersebut.
Akan tetapi, kata dia, dalam setiap langkah penelitian yang dilakukan, perguruan tinggi harus mampu mengatasi persoalan-persoalan yang dihadapi oleh masyarakat sekitar. "Seperti Undip yang ada di Semarang, masyarakat Semarang dihadapkan pada tantangan banjir, abrasi, kemacetan, dan rob. Hendaknya, penanganan masalah itu yang diprioritaskan," katanya.
Sudharto mengatakan perguruan tinggi harus peka terhadap persoalan-persoalan lokal yang dihadapi masyarakat sekitar, dan berupaya untuk mengatasi berbagai persoalan tersebut. "Jangan sampai perguruan tinggi menjadi 'menara gading' yang terasing dari lingkungan sekitar dan justru tidak peduli dengan persoalan yang dihadapi masyarakat sekitar," kata Sudharto.