REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA-—Presiden SBY mengharapkan agar Insititut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, termasuk Institut Teknologi Bandung (ITB) agar bisa menjadi Massachusetts Institute of Technology (MIT), seperti di Amerika Serikat (AS). “Insya Allah dengan kerja keras kita semua, ITS dan ITB jadi semacam MIT bagi Indonesia. ITS harus menjadi institut berkelas dunia,” ujar SBY saat menyampaikan kuliah umum dihadapan ribuan hadirin dengan materi berjudul ‘Teknologi, Ekonomi dan Masa Depan Indonesia’ di Graha ITS, Selasa (14/12).
SBY berpesan melalui kuliah umumnya, kampus ITS dan ITB agar meningkatkan inovasi dan kreativitasnya dalam bidang teknologi. “Dengan sentuhan teknologi dan inovasi, maka sebuah produk akan bernilai lebih tinggi. ITS harus memulainya agar mendunia seperti yang dilakukan MIT bagi AS dan dunia,” jelas SBY.
Saat ini, kata SBY, Indonesia masih tertinggal dalam hal teknologi. Menurut Preside nasal Pacitan tersebut, Indonesia berada di peringkat 91 dari 139 negara dalam hal teknologi. Sementara, dalam hal inovasi berada di peringkat 37. “ITS harus berperan memajukan Indonesia melalui temuan-temuan teknologi,” katanya.
Selain itu, lanjut SBY, agar tercipta produk yang merupakan hasil gabungan seni, kreativitas, dan teknologi melalui inovasi dan terobosan dari ITS,. “Kita lihat negara-negara seperti Korea (Selatan) dan Cina, ternyata mereka maju pesat karena berhasil menggabungkan seni, kreativitas dan teknologi dalam setiap produknya,” imbuh SBY.
Presiden menggambarkan bahwa dalam rentang 15 tahun ke depan akan banyak pembangunan infrastruktur interconnectivity seperti bandara, pelabuhan, jembatan dan lainnya. “Untuk mewujudkan itu membutuhkan peran ITS, terutama jurusan Teknik Sipil. Tunjukkan bahwa ITS mampu membangun saran infrastruktur yang memenuhi tiga unsur, better, faster, dan cheaper,” kata SBY.
Sedangkan, Rektor ITS Priyo Suprobo, dalam sambutannya menyatakan bahwa ITS selama 50 tahun sejak berdirinya, telah banyak berkontribusi bagi bangsa melalui alumninya. Bahkan Presiden SBY, pernah merasakan masa orientasi menjadi mahasiswa Teknik Mesin ITS, sebelum memutuskan pindah ke Akabri. “Meskipun hanya sebentar, Presiden pernah menjalani masa orientasi sebagai mahasiswa ITS pada tahun 1969. Sumbangsih kami kepada bangsa sangat banyak dan alumninya menjadi Presiden, adalah salah satunya,” jelas Probo.
Dalam acara tersebut, Presiden didampingi ibu Ani Yudhoyono, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh, Menteri Komunikasi Tifatul Sembiring, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, dan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Malarangeng, serta Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha. Tak ketinggalan, terlihat pula Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Soekarwo dan Syaifullah Yusuf.