REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) membutuhkan sebanyak 70 ribu guru per tahun. Kebutuhan tersebut, menurut Mendiknas HM Nuh, harus dipenuhi mulai tahun 2011 hingga 2014. Sehingga total yang dibutuhkan selama empat tahun sekitar 280 ribu guru.
Menurut dia demi meningkatkan kualitas pendidikan guru dinilai memiliki peran sangat penting. Persoalannya, selain guru yang ada masih perlu ditingkatkan, Kemendiknas juga dituntut menyediakan guru baru yang profesional setiap tahunnya.
‘’Kita memang harus menyediakan sebanyak 70 ribu guru baru profesional per tahun. Itu wajib dilakukan hingga tahun 2014 mendatang,’’ papar Mendiknas HM Nuh saat berkunjung ke Malang, Ahad (15/11).
Dia menjelaskan secara rinci komposisi para guru yang ada selama ini. Menurut dia, jumlah guru saat ini ada sekitar 2,7 juta orang. Mereka dinilai memiliki kualitas, kualifikasi dan tingkat kompetensi yang beragam.
Alasannya, dari guru sebanyak 2,7 juta tersebut ada sekitar 1,5 juta guru atau sekitar 57,4 persen yang wajib ditingkatkan kualifikasinya setara dengan sarjana strata satu (S1) atau Diploma Empat (D4). Selain itu, ada sekitar dua juta guru harus menjalani sertifikasi.
Untuk itu, kata Mendiknas HM Nuh yang mantan Rektor ITS Surabaya ini, upgrading kualifikasi dan kompetensi guru serta penyediaan guru baru yang profesional harus ditangkap sebagai peluang bagi perguruan tinggi. Makanya, dia berharap perguruan tinggi bisa berperan dan terus meningkatkan kompetensi substansi keilmuan, metodologi pembelajaran dan kemuliaan kepribadian.
Demi meningkatkan hal tersebut, Kemendiknas menyediakan beasiswa program doktor untuk 3000 dosen pada tahun 2011. Selain itu menyediakan beasiswa bagi 5000 mahasiswa tingkat akhir berprestasi yang berkeinginan mengabdi jadi guru.
Dengan begitu, dia optimis, kualitas dan kompetensi guru yang ada bisa ditingkat. Selain itu, penyediaan guru profesional yang membutuhkan sebanyak 70 ribu per tahun diyakini juga bisa terpenuhi.