Selasa 19 Oct 2010 06:35 WIB

Mendiknas Sebut Bahasa Bisa Jadi Penguat Komunitas ASEAN

Mendiknas M Nuh
Mendiknas M Nuh

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Bahasa bukan sebagai aspek fungsional semata, tetapi juga memiliki peran penting sebagai identitas suatu bangsa. Bahasa juga merupakan cerminan kondisi terkini dan mendatang suatu bangsa serta dapat dijadikan penguat komunitas ASEAN.

Hal tersebut dikemukakan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh saat membuka Governing Board Meeting Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Centre for Quality Improvement of Teacher and Education Personnel in Language (SEAMEO Regional Centre for QITEP in Language) di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Senin (18/10).

Hadir pada acara SEAMEO Secretariat Dato Ahmad bin Sipon, Acting Director SEAMEO QITEP in Languange Muhammad Hatta, dan Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kemdiknas Baedhowi.

Adapun para peserta terdiri atas perwakilan negara-negara anggota ASEAN yaitu Indonesia, Thailand, Malaysia, Timor Leste, Filiphina, Singapura, Laos, Kamboja, Brunei Darussalam. Sedangkan delegasi Myanmar dan Vietnam tidak dapat hadir.

"Bahasa tidak bisa dilepaskan jika kita ingin menguatkan komunitas ASEAN. Bahasa mencerminkan kemuliaan peradaban dari bangsa itu sendiri. Bahasa mutlak dikembangkan," kata Mendiknas.

Keberadaan SEAMEO-QITEP in Language dalam pengembangan bahasa, kata Mendiknas, memiliki dua peran sekaligus yaitu sebagai diplomasi kultural dan pertukaran nilai bahasa.

Menurut Mendiknas, kekuatan dunia saat ini telah bergeser dari Eropa dan Amerika ke Asia, "Negara kawasan Asia Tenggara akan menjadi sumber pengembangan dunia ke depan. Keberadaan QITEP in languange ini sangat penting tidak hanya sekadar untuk pendidikan, tetapi juga sebagai bagian penguatan bangsa antaranggota SEAMEO," tegasnya.

sumber : kominfo-newsroom
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement