Senin 11 Oct 2010 21:22 WIB

Mendiknas: PTN Harus Proaktif Cari Mahasiswa tak Mampu

Rep: Indah Wulandari/ Red: Budi Raharjo
Mendiknas
Mendiknas

REPUBLIKA.CO.ID,SAMARINDA--Menteri Pendidikan Nasional, Mohammad Nuh, menginstruksikan perguruan tinggi negeri (PTN) agar jemput bola dalam penerimaan 20 persen rasio akses calon mahasiswa yang mempunyai kekurangan finansial.

"Kalau tak ada intervensi, akan ada pemiskinan baru. Sudah saatnya siapapun bisa masuk PTN, asal punya kemampuan intelektual," jelas Nuh usai pelantikan Rektor Universitas Mulawarman, Senin (11/10).

Menurutnya, tak ada rinsip inklusifitas pendidikan atau tak boleh dikhususkan pada pertimbangan latar belakang sosial. Diakui Nuh, fakta di lapangan,mayoritas mahasiswa berlatar belakang ekonomi menengah atas. Bahkan dari data Kemendiknas tahun 2008, anak miskin yang berkuliah ada empat persen.

Di tahun 2009 naik menjadi 6 persen. "Kalau kondisi ini diteruskan ada persoalan besar dan bentuk pemiskinan baru,"imbuh Mendiknas. Pasalnya perguruan tinggi bisa menjadi elevator sosial untuk mendekati sumber ekonomi peningkatan hidup.

Kemendiknas pun menindaklanjuti dengan menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. Di dalamnya mengatur jika setiap rekrutmen mahasiswa baru,disediakan 20 persen kursi dari kalangan mahasiswa kelas ekonomi menengah kebawah.

Lalu,Kemendiknas akan memberi bantuan biaya pendidikan bagi 10 persen jumlah keseluruhan mahasiswa itu. Sementara 10 persen sisanya dibantu oleh PTN yang menerimanya. Untuk tahun 2010 ini,Kemendiknas telah memproses 20 ribu mahasiswa dari kalangan tersebut. Pada lima tahun mendatang,ditargetkan 100 ribu mahasiswa diterima dari jalur serupa. "Aneh alasannya kalau PTN menolak melakukan ketentuan ini karena secara politis diselenggarakan pemerintah,"cetus Nuh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement