Kamis 23 Sep 2010 20:51 WIB

Dibuka, Peluang Mahasiswa Miskin Tempuh Pendidikan Taraf Internasional

Beasiswa/ilustrasi
Beasiswa/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kesempatan mahasiswa miskin mengenyam pendidikan bertaraf internasional dibuka. Hal ini disampaikan Harina Yuhety,  Staf Ahli Mendiknas Bidang Budaya dan Psikologi Pendidikan, di Jakarta, Rabu (22/9), dalam peresmian 'Sampoerna School of Business (SSB)'.

''Pemerintah berkewajiban mencerdaskan bangsa sesuai dengan kepribadian bangsa. oleh karena itu Kemdiknas menyambut baik usaha Sampoerna Foundation dalam mencetak pemimpin pemimpin dan wirausahawan handal yang menjunjung tinggi nilai kearifan lokal,'' ujar Harina.

Pendidikan adalah syarat mutlak bagi peningkatan kualitas bangsa. Dengan hadirnya SSB, maka akan menambah angka partipasi kasar (APK) pendidikan tinggi yang selama ini masih rendah dibanding negara lain.

Mendiknas, kata Harina, berharap SSB  tidak hanya menampung peserta didik atau hanya menambah Angka Partisipasi Pendidikan (APK) pendidikan tinggi. Diharapkan SSB juga mampu melakukan transfer of knowledge dengan pendidikan karakter yang berkualitas. ''Ini sebuah perusahaan yang sampai saat kini sangat baik dalam mendukung program-program Kementerian Pendidikan Nasional dengan beasiswa dan program-program tanggung jawab sosial perusahaan (SCR),'' jelasnya.

Managing Director Putera Sampoerna Foundation, Nenny Soemawinata, mengklaim, pihaknya memprioritaskan mahasiswa berprestasi tapi dari keluarga prasejahtera untuk bisa mengenyam pendidikan bertaraf internasional.

"SSB didirikan untuk menciptakan calon pemimpin bangsa serta wirausahawan Indonesia yang tanggung dan berkualitas guna membawa bangsa ini menjawab tantangan global," tegasnya.

Jumlah mahasiswanya, kata Nenny, 70 orang dari dua fakultas yakni akuntansi dan manajemen. Lalu, calon mahasiswa harus dapat menembus tes psikologi, tes wawancara, tes diskusi kelompok, dan ujian TOEFL dengan nilai minimal 450. Kalau tahun ini SSB cuma menerima 70 mahasiswa, tahun depan ada target 150 mahasiwa. "Kami tidak akan menaikkan kuota setelah mahasiswa kami mencapai 250 orang," jelasnya.

sumber : viruscerdas.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement