Selasa 13 Jul 2010 00:47 WIB

RSBI di DKI akan Dievaluasi

pelaksanaan pendaftaran siswa baru di sebuah sekolah di DKI Jakarta
Foto: Republika
pelaksanaan pendaftaran siswa baru di sebuah sekolah di DKI Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Dinas Pendidikan DKI Jakarta akan mengevaluasi Rintisan Sekolah Berstandar internasional (RSBI) di DKI Jakarta terutama menyangkut pelaksaan program pendidikan gratis melalui bantuan operasional sekolah (BOS) dan bantuan operasional pendidikan (BOP). Kepala Dinas Pendidikan DKI Taufik Yudi Mulyanto di Jakarta, Senin, mengatakan, evaluasi itu akan lakukan setelah penerimaan peserta didik baru selesai.

Menurut Taufik, evaluasi RSBI merupakan tuntutan masyarakat yang disampaikan pada saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Evaluasi itu meliputi penerimaan siswa baru, pembiayaan, pengelolaan, dan hasil akademis. Dinas Pendidikan akan membandingkan antara RSBI dengan sekolah regular.

Berdasarkan data Dinas Pendidikan DKI Jakarta, RSBI sudah menyebar di seluruh tingkatan pendidikan.

Ada tujuh RSBI untuk tingkat SD, sembilan RSBI tingkat SMP, 10 RSBI tingkat SMA, dan 14 RSBI untuk SMK. "Evaluasi juga untuk menyesuaikan sumber daya yang ada. Jika ternyata kondisi di lapangan menyatakan banyak diantara guru belum siap, program RSBI tidak akan dipaksakan. Seperti kemampuan guru dalam berbahasa asing," ujarnya.

Secara umum, di antara target yang ingin dicapai dari evaluasi RSBI adalah ada ketetapan pembiayaan sehingga tidak ada lagi kontroversi yang akan terjadi setiap kali penerimaan peserta didik baru.

Penetapan pembiayaan akan disesuaikan dengan kondisi sekolah, katanya. "Dari hasil evaluasi RSBI akan menjadi salah satu item untuk memberi masukan revisi Pergub nomor 8 tahun 2006 tentang Pendidikan," ujarnya.

Bersama masalah pendidikan lainnya, program RSBI menjadi salah satu subtema pembahasan dalam revisi peraturan gubernur tersebut, katanya. "Aturan RSBI dari Kementerian Pendidikan Nasional mengamanatkan setiap daerah harus mengimplementasikan sekolah dengan kualitas berstandar internasional," ujarnya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengungkapkan, pembiayaan RSBI banyak disorot masyarakat bukan lantaran tidak ada aturan yang jelas tapi karena masyarakat tidak tahu informasi saat mendaftar. "Sebelum siswa mendaftar, seluruh mekanisme berikut pembiayaan sudah diberitahukan kepada orangtua siswa. Artinya, tidak ada istilah orangtua dijebak ketika masuk RSBI," tambahnya.

sumber : Ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement