Selasa 20 Jul 2010 08:19 WIB

Delegasi Indonesia Sabet Dua Emas dalam Olimpiade Biologi

Rep: C25/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG -- Tim Olimpiade Biologi Internasional (IBO) Indonesia yang mengikuti olimpiade Biologi Internasional ke 21 di Changwon, Korea Selatan, 12-17 Jul 2010, tiba di Terminal Kedatangan 2D Bandara Soekarno-Hatta, Senin (19/7) malam. Tim tersebut berhasil meraih dua medali emas dan dua medali perunggu.

Kedua siswa yang sukses meraih medali emas adalah Irfan Haris, Siswa SMAN 1 Pringsewu, Lampung, pada urutan keenam dan Reza Sugito dari SMAK 1 BPK Penabur, Jakarta, pada urutan ke-10. Sementara itu, kedua siswa yang meraih medali perunggu adalah Danang Crysnanto, dari SMAN 1 Wonogiri, dan Thoriq Salafi, Siswa MAN Insan Cendekia, Tangerang Selatan.

Kedatangan mereka disambut oleh Direktur Pembinaan SMA Dikdasmen, Dr Sungkowo. Selain itu, para rekan-rekan mereka di sekolah dna keluarga turut menyambut kedatangan mereka.

Perasaan gembira terpancar dari keempat peserta tersebut. Irfan Haris, salah seorang siswa yang meraih medali emas, mengatakan, pencapaianya tahun ini lebih baik dari tahun lalu. Sebelumnya, ia hanya berhasil meraih medali perak saat pada olimpiade yang sama di Jepang. "Saya berhasil membuktikan siswa dari daerah bisa meraih prestasi dunia," ucap Irfan.

Menurutnya, dengan segala keterbatasan fasilitas pendukung kegiatan belajar dan mengajar di sekolahnya, bukan menjadi suatu halangan untuk mengharumkan nama bangsa di dunia pendidikan internasional. Irfan berharap prestasinya tersebut bisa memotivasi siswa-siswa di daerahnya untuk bisa lebih meningkatkan prestasinya.

Irfan sendiri merasakan bahwa pada keikutsertaannya kali ini tantangannya lebih besar. Terutama, pada bidang teori dan praktikum. "Tantangannya sangat kompleks," ucap Irfan.

Adapun soal-soal yang harus ia jawab seperti soal anatomi fisiologi., sistematika, ekologi, dan biologi sel. Menurutnya, yang paling sulit adalah saat ia mengerjakan soal biologi sel. Namun, berkat pembinaan yang ia dapat selama pelatihan membuat ia siap menghadapi kemungkinan apapun selama olimpiade tersebut berlangsung.

Ketika ditanya tentang beasiswa yang akan ia dapat saat kuliah nanti, ia mengatakan akan memilih salah satu universitas di Indonesia. Namun, ia masih bingung untuk menentukan pilihannya apakah biologi atau kedokteran. "Saya ingin mengambil salah satu dari kedua jurusan tersebut di Universitas Indonesia," ucapnya.

Berbeda dengan Irfan, Thoriq Salafi, siswa MAN Insan Cendekia, lebih beruntung karena sekolahnya menyediakan segala macam fasilitas pendukung untuk kegiatan belajar dan mengajar. Namun, prestasinya tidak seberuntung Irfan, ia harus puas menerima medali Perak.

Namun, ia masih berharap bisa memperbaiki dan melebihi pencapaiannya saat ini pada olimpiade tahun depan. Ia berharap semoga tahun depan ia masih terpilih mewakili Indonesia untuk merebut medali emas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement