Selasa 11 May 2010 06:50 WIB

Guru di Jakut Ingin UN tak Tentukan Kelulusan

Rep: c26/ Red: Arif Supriyono

JAKARTA-–Beberapa guru di sekolah menengah atas (SMA) Jakarta Utara menginginkan status ujian nasional (UN) diubah. Mereka minta agar tahun depan UN tak menjadi penentu kelulusan siswa.

Seorang pengajar di SMA Mutiara, Tanjung Priok, Jakarta Utara bernama Maryam mengungkapkan keinginannya itu. Menurut dia, status UN yang berfungsi sebagai penentu kelulusan bisa dikatakan sangat tidak efektif dan banyak tidak sesuai dengan harapan sekolah. Sekolah, kata Maryam, tentu menginginkan siswa yang rajin lulus.

“Kenyataannya, banyak di sekolah-sekolah yang terbalik, yang rajin tidak lulus dan yang nakal lulus. Ada juga di sekolah, yang pintar tidak lulus, yang bodoh lulus,” katanya, saat mendampingi anak didiknya di SMA 13, Jakarta Utara, Senin (10/5).

Hal serupa juga diungkapkan Folia, guru di sekolah yang sama. Perempuan yang akrab disapa Lia itu mengungkapkan kekecewaannya dengan keberadaan UN yang menjadi penentu kelulusan. Ia berdalih UN yang hanya lima hari bisa meniadakan proses belajar selama iga tahun.

Apalagi, lanjutnya, banyak siswa yang saat ujian semester hasilnya selalu baik. Bahkan, ada juga saat uji coba nilainya tinggi.

Meski begitu, Maryam maupun Folia berharap UN tetap perlu diadakan untuk memacu ketekunan siswa. Hanya saja, menurut mereka, keberadaan UN tidak perlu dijadikan penentu kelulusan.

“Sekolah kan lebih tahu, siapa yang layak lulus dan siapa yang tidak. Akan lebih baik bila ditentukan oleh sekolah sendiri,” paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement