Rabu 23 Jun 2010 05:59 WIB

Kepala Sekolah Se-ASEAN Kembali Gelar Konferensi

Rep: Anissa Mutia/ Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kepala sekolah se-Asia Tenggara mengikuti kegiatan International Conference on Best Practice II, Selasa (22/06) di Hotel Aston Marina, Jakarta. Konferensi ini bertujuan untuk memberikan kesempatan berbagi dan bertukar pikiran, serta pengalaman melalui komunikasi, interaksi, dan kolaborasi yang efektif antara kepala sekolah kawasan Asia Tenggara.

Konferensi kali ini mengusung tema 'Strategy and Technical Experiences Enhancing School Management and Teaching Practice'. Konferensi yang berlangsung mulai 22 sd 25 Juni ini, diikuti oleh 100 peserta yang merupakan kepala sekolah-kepala sekolah berprestasi dari Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Lao PDR, Malaysia, Myanmar, Philipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Dari 100 peserta, 75 peserta merupakan kepala sekolah RSBI semua jenjang pendidikan di Indonesia, sedangkan 25 lainnya merupakan kepala sekolah perwakilan dari negara Asia Tenggara. Agenda tahunan yang diselenggarakan kedua kalinya ini untuk mendukung agenda millenium ke-2 bidang pengembangan sumber daya manusia. Tujuan akhirnya adalah untuk mewujudkan siswa yang berkarakteristik, berpikir logis, inovatif, cakap dalam problem solving, dan memiliki mental kewirausahaan.

Direktur Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Dir Tendik Ditjen PMPTK) Kemendiknas Surya Dharma mengatakan, konferensi ini merupakan wadah berbagi pengalaman antara kepala sekolah se-ASEAN tentang pengelolaan sekolah yang efektif. Para kepala sekolah, kata Surya Dharma, diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar baik kemampuan kognitif maupun nonkognitif. "Dalam forum ini bukan kita saja yang belajar, tetapi se Asia Tenggara juga belajar dari kita. Kita menghadirkan pembicara kepala sekolah dari SMP Terbuka," ujarnya.

Presiden South East Asia School Principals Forum Sugiarto mengatakan, forum ini akan fokus pada peran kepala sekolah dalam pembelajaran terutama untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan praktik mengajar. Kepala sekolah, kata dia, berperan sebagai pemimpin juga edukator. " Kita ingin kepala sekolah down to earth (membumi). Menjadi kepala sekolah yang berhasil membawa sekolahnya unggul. Indikatornya adalah pembelajaran berkualitas, sehingga muridnya berprestasi,'' tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement