Senin 07 Jun 2010 07:36 WIB

Ini Dia, Dokter Termuda di Indonesia

Rep: Yulianingsih/ Red: Budi Raharjo
Dokter belia, ilustrasi
Dokter belia, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Seorang sarjana kedokteran termuda di Indonesia berhasil dilahirkan Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. Riana Helmi berhasil menuntaskan jenjang pendidikan S1 itu di usia 17 tahun 9 bulan.

Karena prestasi itu, UGM pun marih rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI). Penyerahan piagam rekor MURI itu diberikan secara simbolis oleh Sekretaris Eksekutif UGM, Djoko Moediyanto, kepada Dekan FK UGM, Ghufron Ali Mukti, di Gedung Auditorium Fakultas kedokteran UGM, Sabtu (5/6).

Selain memberikan UGM, MURI juga menyerahkan penghargaan kepada Riana Helmi selaku pemegang rekor lulusan termuda. Tak hanya termuda, Djoko mengungkapkan, Riana juga berhasil menamatkan pendidikannya dengan predikat cumlaude. ''Dia meraih IPK 3,67,'' ujarnya bangga.

Sebagai sarjana termuda, kata Djoko, Riana merupakan sosok yang pantas ditauladani oleh mahasiswa lainnya. Namun begitu yang patut dicontoh lagi, lanjutnya, bimbingan dari keluarganya yang berhasil mendorong anaknya bisa mengenyam pendidikan di usia muda. ''Kita patut bangga, apa yang telah dilakukan keluarganya pantas untuk kita tiru karena berhasil mendorong putrinya bisa seperti ini,'' pujinya.

Untuk Riana, Djoko berpesan agar pendidikan koasistensi yang dijalaninya sekarang ini bisa diselesaikan dengan baik. Setelah dilantik menjadi dokter, djoko berharap, Riana bisa melaksankan tugasnya sebagai dokter untuk menangani masalah kesehatan yang kian berat di masyarakat.

''Anda telah berhasil mengharumkan nama UGM. Saya harap setelah anda dilantik sebagai dokter, anda bisa menangani langsung masalah kesehatan di masyarakat,'' kata Djoko yang juga menjabat sekretaris POTMA FK UGM ini.

Riana Helmi sendiri yang lulus tahun 2009 lalu mengatakan, tidak menyangka akan mendapat penghargaan dari MURI. Selain dosen dan teman-temannnya, dia mengatakan, orang yang paling berjasa pada hidupnya adalah kedua orang tuanya.

''Kita sering mendengar, di balik kesuksesan seorang laki-laki yang hebat pasti ada seorang wanita yang hebat di belakangnya, namun lebih dari itu bagi saya, dari seorang anak yang hebat, dibelakangnya pasti ada orang tuanya yang tidak kalah hebatnya,'' tutur Riana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement