Ahad 16 May 2010 19:44 WIB

Kekuatan Kontingen Jawa dan Luar Jawa di LKS SMK Nyaris Merata

Tak ada satu kontingen pun yang begitu mendominasi secara keseluruhan di cabang-cabang yang dipertandingkan dalam Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK XVIII 2010.
Foto: viruscerdas.com
Tak ada satu kontingen pun yang begitu mendominasi secara keseluruhan di cabang-cabang yang dipertandingkan dalam Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK XVIII 2010.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA–Tak ada satu kontingen pun yang begitu mendominasi secara keseluruhan di cabang-cabang yang dipertandingkan dalam Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK XVIII 2010. Persiapan yang matang sebelum bertanding tetap disinyalir sebagai kunci utama pada lomba yang sudah 18 kali digelar ini.

”SMK di Pulau Jawa memang sedikit lebih unggul. Tapi bukan berarti di luar Jawa tertinggal, dari sisi mutu saat ini kualitas mereka cukup baik,” ujar Direktur Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas), Joko Sutrisno, saat memberi keterangan pers di arena LKS SMK XVIII PRJ Kemayoran, Jakarta, Sabtu (15/5).

Menurut Joko, minimnya jumlah kontingen dan jumlah cabang pertandingan yang diikuti oleh provinsi di luar Jawa menjadi salah satu penyebab SMK di Pulau Jawa sedikit masih mendominasi. ”Tentu peluang peserta dari provinsi yang mengikuti banyak cabang pertandingan lebih besar dari yang hanya sedikit,” kata dia.

Ketua Panitia LKS SMK XVIII, Susilowati, menambahkan, SMK di luar Pulau Jawa mulai bermunculan. Mereka pesaing-pesaing yang cukup kuat. ‘’Terutama di bidang pertanian, perikanan, dan robotic,” katanya.

Untuk Pulau Jawa, Susi mengatakan, kekuatan masih di sektor otomotif dan jasa. ”Namun secara umum, luar Jawa semakin baik mutunya,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua LKS SMK XVIII, Suko Wiyanto, mengatakan, kata kunci menjadi pemenang dalam LKS SMK adalah persiapan. ”Peserta dari luar Jawa kami nilai tidak memiliki persiapan khusus tiap kali LKS SMK digelar,” katanya.

Menurut Suko, SMK di daerah seharusnya mempunyai persiapan selama delapan bulan sebelum bertanding. Pasalnya, LKS SMK mempunyai tingkat kompetisi yang sangat ketat. ”Bila LKS digelar bulan Mei, maka dari Oktober tahun sebelumnya, pemenang di tingkat provinsi harus sudah di-drill dengan persiapan khusus untuk LKS tingkat nasional,” jelasnya.

Suko menampik anggapan jika jumlah kontingen dan keikutsertaan bidang lomba yang sedikit dari provinsi di luar Pulau Jawa menjadi penyebab ketinggalan mereka dari SMK-SMK di Jawa. Buktinya, lanjut dia, pada gelaran LKS SMK tahun 2002, Kalimantan Timur muncul jadi juara umum. ”Kuncinya di persiapan, mereka tidak berpikir bahwa tingkat kesulitan dan kompetisi tingkat nasional jauh lebih ketat,” cetusnya.

Di sisi lain, Ketua dewan juri bidang otomotif, Bambang Sulistyo mengatakan, kemampuan siswa pada LKS kali ini cukup merata dan semakin baik dari tahun lalu. Jumlah peserta dari SMK swasta juga meningkat. ”Kami sudah komitmen untuk tidak memberikan prediksi pemenangnya, apalagi persaingan saat ini sangat ketat baik dari Jawa maupun luar Jawa,” kata Bambang yang sehari-hari menjadi Direktur Auto Prof, sebuah perusahaan pelatihan teknisi otomotif yang tenaga kerja siap pakai di dalam dan luar negeri.

Berpeluang di tingkat ASEAN

Disinggung tentang peluang Indonesia untuk bisa bersaing dalam lomba sejenis di tingkat internasional, Suko mengatakan, Indonesia cukup mampu berbicara di Asia Tenggara (ASEAN). Ada beberapa bidang populer yang dikuasai Indonesia.

”Terutama di lima bidang lomba, yakni otomotif, welding, brick, wall and floor laying, tata busana, serta tata rambut pria wanita,” kata Suko.

Menariknya, para wakil Indonesia yang dikirim ke Asian Skill Competition (ASC) selama ini tidak didominasi dari Jawa saja. NTT dan Kalimanatan Timur juga pernah mengharumkan nama Indonesia di ASEAN.

Suko mengingatkan, belum tentu yang terpilih mewakili Indonesia ke ajang LKS tingkat ASEAN adalah siswa SMK. ”Tapi mereka harus bersaing dengan para teknisi industri. Sebab, syaratnya siapapun bisa ikut yang penting di bawah usia 22 tahun,” tandasnya.

sumber : viruscerdas.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement