REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Saat ini sedang berlangsung kompetisi akbar bagi siswa sekolah menengah kejuruan (SMK), yakni Lomba Kompetisi Siswa (LKS) SMK XVIII di Pekan Raya Jakarta (PRJ) yang digaungkan Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas). Namun sayangnya, LKS SMK tahunan itu tidak dihadiri Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh.

Staf khusus Menteri Bidang Komunikasi Media, Sukemi, menyatakan Mendiknas urung hadir ke acara LKS SMK lantaran sedang mengadakan rapat dan terkendala masalah cuaca. ''Pak Menteri niat datang habis rapat, tapi kemudian hujan lebat sehingga tidak bisa hadir. Tapi kami sangat menghargai kehadiran teman-teman media,'' ujarnya saat dihubungi melalui pesawat telepon, Jumat (14/5).

Sebelumnya, Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Wamendiknas) Fasli Jalal, yang membuka LKS SMK pada Kamis malam (13/5) menyampaikan, penyelenggaraan LKS-SMK diharapkan melahirkan karya-karya yang membanggakan. Karya yang dilahirkan siswa SMK tidak beda dengan yang dilahirkan oleh mahasiswa politeknik maupun perguruan tinggi.

''Hasil-hasil yang mereka lahirkan membuat kami sangat bangga dan tercengang. Kok bisa level SMK melahirkan karya-karya seperti ini?" ujar Fasli.

Menurut Fasli, karya yang dilahirkan siswa SMK diwujudkan bahu-membahu guru, kepala sekolah, dan infrastruktur pendukungnya. Mereka memberikan peluang bagi para siswa untuk berkreasi dan mendapatkan contoh-contoh riil di dunia usaha.

Namun, kata Fasli, yang paling penting adalah kontribusi pendidikan kejuruan kepada pembangunan daerah agar mampu melahirkan sumber daya manusia yang tidak meminta-minta kerja kepada orang lain. "Mereka sendiri menciptakan pekerjaan untuk dirinya, masyarakat sekitarnya, kemudian membangun kesejahteraan di lingkungan kita," tegasnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika