Kamis 13 May 2010 04:50 WIB

Gubernur Jateng: Sekolah Gratis Menjebak

Sekolah Gratis
Sekolah Gratis

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG--Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo menilai program sekolah gratis di berbagai daerah adalah program yang menjebak, karena hanya  menghabiskan anggaran. "Tidak ada yang namanya sekolah gratis," kata Bibit di Semarang, Rabu.

Dia menilai, justru akibat program sekolah gratis banyak kegiatan yang seharusnya bersentuhan langsung dengan kepentingan masyarakat menjadi terabaikan. Ia mencontohkan program sekolah gratis di Kota Semarang yang menghabiskan anggaran antara Rp200 miliar hingga Rp300 miliar per tahun.

Ia mengungkapkan akibat anggaran yang besar untuk program sekolah gratis ini, justru banyak masalah yang lebih penting justru tidak teratasi. "Misalnya, masalah rob, hingga saat ini tidak kunjung tuntas," katanya.

Padahal, pendidikan menjadi tanggungjawab orangtua siswa.  "Para orangtua tentu sudah memiliki persiapan tersendiri dalam membiayai pendidikan anak-anaknya," katanya.

Pengamat pendidikan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia Semarang Muhdi juga menilai program sekolah gratis membutuhkan biaya sangat besar. "Pemerintah setidaknya harus menyediakan biaya minimal Rp1,5 juta untuk setiap siswa per tahun," kata Rektor IKIP PGRI Semarang ini.

Menurut dia, sokongan anggaran untuk mewujudkan sekolah gratis perlu dipikirkan matang, karena Sekolah Menengah Atas tidak mendapat bantuan operasional dari pemerintah pusat.

sumber : ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement