Senin 10 Aug 2015 00:45 WIB

Kirana Mahdiah Juara Pertama Letter Writing Competition 2015

Rep: m fauzi ridwan/ Red: Taufik Rachman
Gubernur Nusa Tenggara Barat TGH Muhammad Zainul Majdi menyerahkan piala kepada pemenang Letter Writing Competition kerjasama PT Pos dengan Republika di Aula kantor Gubernur NTB, Ahad (9/8) malam.Republika/Edwin Dwi Putranto
Foto: Gubernur Nusa Tenggara Barat TGH Muhammad Zainul Majdi memberikan sambutan saat penutupan Letter Writing Competition kerjasama PT Pos dengan Republika di Aula kantor Gubernur NTB, Ahad (9/8) malam.Republika/Edwin Dwi Putranto
Gubernur Nusa Tenggara Barat TGH Muhammad Zainul Majdi memberikan sambutan saat penutupan Letter Writing Competition kerjasama PT Pos dengan Republika di Aula kantor Gubernur NTB, Ahad (9/8) malam.Republika/Edwin Dwi Putranto

MATARAM--Gubernur Nusa Tenggara Barat, TGH Muhammad Zainul Majdi mengapresiasi dan menghargai kegiatan LWC yang diselenggarakan oleh Harian Republika, PT Pos Indonesia dan BPPD NTB di Lombok. Sebab, adanya lomba menulis surat merupakan langkah penting untuk menggali hal-hal baik dari generasi muda.

“Apa yang dilakukan Republika dan PT Pos adalah menciptakan situasi kondusif untuk mengembangkan potensi yang baik dari anak-anak. Sekali kita ciptakan kondisi itu maka akan bisa melejitkan anak kita termasuk 30 finalis,” katanya.

Ia menuturkan, saat ini generasi muda terlalu banyak ditunjuk dengan stigma negatif. Bahkan, lelaki yang akrab disapa Tuan Guru Bajang mempertanyakan apakah kondisi generasi muda yang rusak berdiri dengan sendirinya atau akibat generasi sebelumnya yang berkontribusi kepada kerusakan tersebut.

“Generasi muda terlalu banyak ditunjuk dengn stigma negatif. Kita bicara generasi muda yang rusak. apa betul memang rusak dengan sendirinya ataukah kita generasi sebelumnnya berkontribusi kepada kerusakan,” ungkapnya.

Zainul Majdi mempercayai bahwa manusia dilahirkan putih dan bersih.  Sehingga, keberadaan orang tua, lingkungan serta semua produk budaya di sekitar mempengaruhi. Oleh karena itu, saat terdapat kasus yang menyimpang dan menimpa anak maka bisa jadi dikarenakan generasi sebelumnya yang tidak cakap membangun generasi muda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement