Kamis 18 Oct 2012 21:08 WIB

Penghapusan Bahasa Inggris Disayangkan

Rep: Dessy Saputri/ Red: Hafidz Muftisany
Ujian Siswa
Foto: Antara
Ujian Siswa

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Rencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terkait penghapusan mata pelajaran Bahasa Inggris untuk kurikulum Sekolah Dasar (SD) disayangkan oleh para guru dan murid-murid.

Pasalnya, pelajaran Bahasa Inggris ini dinilai penting bagi pengetahuan para murid sekolah dasar.

Rikhotul Aisyi, guru Bahasa Inggris di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al-Muhajirin di Jalan Nusantara nomor 313, Pancoran Mas, Depok menyayangkan rencana penghapusan mata pelajaran Bahasa Inggris dalam kurikulum sekolah dasar.

"Kalau saya pribadi menyayangkan rencana tersebut karena bahasa internasional memang untuk pengetahuan anak," ungkap Rikhotul ketika ditemui oleh Republika di kantornya.

Menurutnya, pelajaran Bahasa Inggris ini sangat penting untuk pengetahuan anak-anak sekolah dasar karena merupakan kebutuhan mereka. Di sekolah ini, mata pelajaran Bahasa Inggris sudah diberikan sejak kelas satu SD.

Ia juga mengatakan mata pelajaran yang menggunakan bilingual juga bagus bagi pengetahuan dan perkembangan anak-anak. "Namun jika terpaksa akan dihapus dan pergantian kurikulum yang baru lebih baik, ya tidak apa-apa," tuturnya.

Meskipun begitu, guru Bahasa Inggris yang sudah delapan tahun mengajar ini menyarankan agar pelajaran Bahasa Inggris agar tidak dihapus. "Kasihan juga lembaga-lembaga Bahasa Inggris seperti LIA, EF, dll jika dihapuskan," kata Rikhotul.

Shalma dan Dea, murid kelas 6 di SDIT Al-Muhajirin ini, juga menyayangkan jika mata pelajaran kesukaannya ini akan dihapus. "Saya suka Bahasa Inggris, jadi jangan dihapus," katanya. Berbeda dengan Fara, murid kelas 6 SD ini justru mengatakan sebaliknya.

Menurutnya, jika mata pelajaran Bahasa Inggris dihapus, dirinya mengaku tidak keberatan. "Susah Bahasa Inggris, nggak apa-apa kalau nggak ada," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement