REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Universitas Islam Indonesia Yogyakarta terus berupaya menjalin kerja sama dengan berbagai pihak di tingkat internasional untuk penguatan akademik, kata Rektor universitas itu Edy Suandi Hamid.
"Konteks kerja sama itu bukan hanya pada program pengembangan staf, pertukaran pelajar, penelitian, kunjungan dosen, melainkan juga mencakup pemanfaatan fasilitas terutama laboratorium," katanya di Yogyakarta, Sabtu.
Menurut dia pada upacara wisuda 825 lulusan Universitas Islam Indonesia (UII) periode I tahun akademik 2012/2013, laboratorium yang dimiliki UII merupakan laboratorium di lingkungan perguruan tinggi swasta yang pertama kali memperoleh sertifikat ISO 17025.
"Sertifikat sebagai laboratorium penguji itu diperoleh UII dari Komite Akreditasi Nasional (KAN)," kata Edy yang juga Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi).
Ia mengatakan sebagai penyelenggara pendidikan tinggi, keberhasilan UII ditentukan oleh kemampuannya menghasilkan lulusan yang mendapat pengakuan dan kepercayaan dari masyarakat atas karya-karyanya.
"Selain memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, lulusan UII juga dituntut menjadi panutan yang baik dalam masyarakat," katanya.
Untuk memenuhi tuntutan tersebut, faktor kualitas internal dan proses pendidikan menjadi fokus perhatian UII sebagai wujud nyata untuk menguatkan keunggulan dan kualitas akademik.
"Upaya yang lebih besar diarahkan untuk perbaikan dalam proses penyelenggaraan pendidikan sebagai bagian tidak terpisahkan dari upaya mencapai perguruan tinggi unggul khususnya dalam bidang akademik," kata Edy.
Ke-825 lulusan UII yang diwisuda terdiri atas satu lulusan program doktor, 83 lulusan program magister, 698 lulusan program strata satu, dan 43 lulusan program diploma tiga.
Dengan bertambahnya jumlah lulusan tersebut, maka hingga saat ini alumni UII telah mencapai 67.362 orang.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
