Jumat 07 Sep 2012 16:13 WIB

Prodi Teknik Kimia dan Fisika ITB Raih Akreditasi ABET AS

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Djibril Muhammad
Kampus ITB
Kampus ITB

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – ITB mulai mencengkramkan kakinya di dunia internasional dengan diraihnya kembali akreditasi internasional dua program studi (Prodi) dari Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET) yang merupakan akreditasi independen terkemuka di Amerika Serikat (AS). Akreditasi tersebut telah diraih pada pertengahan Agustustus lalu dengan persiapan selama 12 tahun.

Program studi yang mendapatkan ABET antara lain Program Studi Teknik Kimia dan Program Studi Teknik Fisika. Kini ITB telah memiliki empat program studi yang terakreditasi secara internasional. Sebelumnya Program Studi Teknik Elektro dan Program Studi Teknik Kelautan Tahun 2011 telah terlebih dahulu mendapatkan akreditasi dari ABET.

Menurut Dekan Fakultas Teknologi Industri ITB (FTI-ITB) Prof  Hermawan K Dipojono yang menaungi keempat prodi tersebut mengatakan hanya ITB satu-satunya perguruan tinggi negeri Indonesia yang memiliki akreditasi secara internasional. Nantinya untuk melebarkan sayap ITB, lima prodi yang masih dibawah naungan fakultas yang sama juga akan diakreditasi oleh ABET.

Menurut Sekretaris Satuan Penjamin Mutu ITB, Dr Pepen Arifin mengatakan semuanya sedang dalam persiapan. “Satu atau dua tahun lagi semoga tim akreditasi dapat menilai lima prodi dan sudah mendapatkan sertifikat akreditasi,” ujar Pepen pada Republika Jumat (7/9).

Menurut Ketua Program Studi (Kaprodi) Teknik Kimia Dr T Walpiki Samadhi mengatakan diraihnya akreditasi ABET merupakan jaminan bagi para calon mahasiswa dan orang tua untuk memilih institusi pendidikan yang berkualitas baik secara nasional maupun internasional.

Hermawan menambahkan adanya ABET menjadikan ITB yang bertahun-tahun mendapatkan akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan nilai A tidak hanya jago kandang.

"Kita dapat membuktikan sejauhman ITB dapat bersaing melalui kriteria yang telah ditetapkan oleh ABET sehingga mampu bersanding dengan universitas ternama yang berada di Amerika seperti Carnegie Mellon University, Harvard, Pennsylvania State University dan Massachusetts Institute of Technology," paparnya.

Dengan ABET, lulusan ITB mulai 2012 akan mendapatkan ijazah tak hanya akreditasi BAN-PT tetapi juga terdapat logo ABET yang membuktikan bahwa lulusan ITB telah terdidik dengan standar internasional. Tidak hanya terlembaga tetapi juga telah tersertifikasi secara resmi.

Adanya akreditasi ini juga manfaatnya dapat dirasakan oleh para pengguna lulusan ITB. Anak didik ITB memiliki standar profesional kerja yang dapat disamakan dengan lulusan luar negeri ternama. Sehingga perusahaan penerima mereka dapat lebih yakin terhadap almamater mereka.

Untuk anggaran biaya sendiri, ITB tidak dapat menjelaskan secara rinci. Hal tersebut dikarenakan untuk mendapatkan akreditasi tersebut melalui proses yang sangat panjang. "Untuk biaya yang telah digunakan berbeda-beda setiap program studi, tergantung tindakan perbaikan yang sudah dievaluasi terlebih dahulu sebelum penilaian akhir," ujar Walpiki.

Selama 15 tahun persiapan, bantuan dana telah didapat dari program hibah seperti Quality Improvement for Undergraduate Eduacation (QUE) sebesar Rp 15 milyar dari Bank Dunia pada periode 1998-2004 untuk Teknik Fisika dan 2000-2003 untuk Teknik Kimia. Selain itu dana hibah juga didapat dari Program Hibah Kompetisi Berbasis Institusi (PHKI) sebesar Rp 5 miliar untuk Teknik Fisika, Teknik Kimia, dan Teknik Elektro pada periode 2008-2010.

Dana hibah yang diberikan diperuntukkan dalam pembanguan prasarana komputasi dalam perkuliahan, peningkatan kemampuan pengajaran dosen, dan pengembangan fasilitas laboratorium dengan multidisipliner.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement