Rabu 08 Aug 2012 23:15 WIB

ITB Kaji Pembentukan Pusat Inovasi

Kampus ITB
Kampus ITB

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Institut Teknologi Bandung (ITB) mengkaji pembentukan pusat inovasi sebagai jembatan antara peneliti di lingkungan akademik, industri, dan perwakilan pemerintah.

Rektor ITB Akhmaloka di Bandung, Rabu, mengatakan bahwa pusat inovasi tersebut sebagai wadah yang akan menghasilkan kolaborasi sinergis antara dunia akademik, industri, dan pemerintah.

"Kami coba memikirkan mungkin tidak di kampus-kampus, atau mungkin di ITB itu ada pusat untuk inovasi yang kemudian juga ada industri, akademisi, bisa juga dari pemerintah. Tidak mesti pemerintah pusat, tetapi juga pemerintah daerah," tuturnya.

Menurut Akhmaloka, akademisi tidak bisa sendirian untuk menghasilkan inovasi tanpa kerja sama dengan industri dan pemerintah. "Tidak mungkinlah mengembangkan sesuatu tanpa kolaborasi dengan pemerintah maupun industri, itu penelitian untuk kepentingan penelitian, bukan untuk kepentingan perbaikan kehidupan manusia," ujarnya.

Dalam pusat inovasi yang mempertemukan tiga unsur tersebut, Akhmaloka meyakini kepentingan industri yang mengutamakan keuntungan dan idealisme akademisi untuk menciptakan sesuatu demi perbaikan kehidupan masyarakat bisa dipertemukan melalui peran pemerintah sebagai regulator.

Sementara itu, Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta menyatakan kalangan industri pada beberapa pertemuan antara peneliti dan industri yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset dan Teknologi sebenarnya menunjukkan ketertarikan untuk bekerja sama dengan pusat-pusat penelitian dan universitas. "Bagi mereka yang penting jaminan dan kepastian, itu yang mereka inginkan," ujarnya.

Para peneliti, lanjut Gusti, sebaliknya juga berupaya terus-menerus memperbaiki hasil inovasi mereka agar selain membawa manfaat bagi kehidupan masyarakat juga memiliki prospek pasar yang bagus.

Untuk mempertemukan kalangan peneliti dan industri, Gusti mengatakan bahwa saat ini Kementerian Riset dan Teknologi telah memiliki pusat bisnis dan inovasi yang secara berkala menggelar pertemuan antara peneliti dan dunia industri.

Dalam membangun kolaborasi tersebut, menurut Gusti, Kementerian Riset dan Teknologi menitikberatkan pada tiga jenis iptek, yaitu untuk meningkatkan produktivitas, pelayanan, dan perlindungan.

"Dalam pertemuan antara peneliti dan industri, produk-produk apa yang dihasilkan para inventor itu langsung ditawarkan kepada industri-industri, mana yang dia tertarik itu kita dukung terus supaya diproduksi," demikian Gusti.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement