Selasa 24 Jul 2012 08:03 WIB

Wah, Mahasiswa Asing Pelajari Budaya Bali, Mahasiswa Indonesia?

Salah satu pementasan Tari Topeng Bali. ilustrasi.
Foto: Antarafoto.com
Salah satu pementasan Tari Topeng Bali. ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR---Mahasiswa luar negeri mempelajari secara lebih mendalam tentang seni budaya Bali, sebagai realisasi program Departemen Luar Negeri Indonesia dalam memperkenalkan budaya Indonesia secara utuh.

Ada 54 mahasisawa luar negeri yang belajar budaya daerah di Indopnesia selama tiga bulan dan mereka ditempatkan di beberapa provinsi, kata Instruktur seni budaya Bali, Drs Dewa Nurjana di Denpasar Selasa.

Dari mahasiswa mancanegara tersebut sepuluh orang di antaranya berada di Bali dan sisanya antara lain dikirim ke Yogjakarta, Solo, Bandung, Makassar serta Papua dan mereka memperdalam seni budaya lokal.

Indonesia terdiri atas beberapa provinsi dan masing-masing memiliki budaya lokal, maka anak-anak muda luar negeri yang mendalami budaya daerah tersebut, sehingga nantinya akan mengerti tentang Indonesia secara utuh.

Khusus untuk di Pulau Dewata ada sepuluh mahasiswa yang datang antara lain dari Spanyol, Serbia, Vietnam, Laos, Thailand, Jerman, Turki dan Polandia, memperdalam seni dan kehidupan budaya masyarakat Bali.

Dewa Nurjana mengatakan, anak-anak muda mancanegara tersebut selama tiga bulan berada di Bali selain mempelajari seni tari dan tabuh juga diajak keliling untuk mengetahui cara hidup dan kemasyarakat masyarakat pedesaan

"Kita tunjukkan budaya Bali secara utuh," kata Dewa Nurjana dan dengan cara itu masyarakat dunia nantinya lewat mahasiswa yang didatangkan oleh Departemen Luar negeri ke berbagai daerah akan mengetahui budaya Indonesia sebenarnya.

Anak-anak muda luar negeri itu senang dan mau datang di tengah-tengah masyarakat tani yang sedang bergotong royong membajak lahan pertaniannya di persawahan, begitu pula pada saat panen dengan sistem tebas.

Masyarakat Desa Adat di pedesaan dalam bekerja gotong royong membuat sarana upacara adat dan keagamaan, juga menjadi pengamatannya dan mahasiswa tersebut terjun membaur dengan penduduk merasakan kebersamaan itu.

Inilah suasana masyarakat Bali secara utuh di lapangan sehingga dengan waktu tiga bulan mereka (mahasiswa asing-red) mengerti akan budaya lokal kemudian didiskusikan dengan rekan lainnya sehingga mengetahui budaya Indonesia, kata Nurjana.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement