Jumat 20 Jul 2012 17:23 WIB

ITB Buka Jurusan Keamanan Informasi

Rep: Rachmita Virdani/ Red: Djibril Muhammad
Kampus ITB
Kampus ITB

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Berkembang pesatnya ilmu teknologi informasi (TI) membuat salah satu institusi pendidikan seperti Institut Teknologi BANDUNG (ITB) mulai memikirkan kerawanan akan bocornya informasi.

Hal tersebut ditandai dengan minimnya keamanan TI di sejumlah perangkat. Untuk membantu meningkatkan keamanan TI, maka mulai tahun ini ITB mulai membuka program studi (prodi) baru mengenai bidang Keamanan Informasi.

"Ide untuk mendirikan jurusan teknik keamanan informasi ini sebenarnya sudah ada sejak tiga tahun yang lalu. Pengajuan proposal pun sudah disampaikan ke Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) namun baru direstui oleh pemerintah pada minggu kemarin," kata Penanggung Jawab Program ITB, Yusep Rohmansyah di Bandung, Jumat (20/7).

Yusep menuturkan bahwa jurusan keamanan informasi sangat penting digalakkan di tengah kemajuan TI yang semakin meningkat, serta ditambah petugas keamanan internet di Indonesia masih sangat minim. "Seperti contoh dalam suatu Bank dijaga oleh satu satpam, tentunya itu sangat berisiko tinggi. Yah, begitulah kondisi kemanan internet di Indonesia saat ini," ujarnya.

Progam teknik keamanan informasi sendiri, lanjut Yusep, akan dibuka untuk strata 2 yang akan di bawahi Fakultas Teknik Elektro dan Informatika. "Sebelum rencana jurusan tersebut direstui oleh Kemendikbud, ITB sudah membuka terlebih dahulu progam S3 jurusan teknik keamanan informasi," ungkapnya.

Lebih lanjut untuk pengembangan jurusan tersebut, ITB rencananya akan menggandeng tenaga ahli Korea yang akan mengajar di jurusan tersebut. "Kerja sama dengan Korea sudah terjalin tinggal menunggu realisasinya. Namun kami juga tetap memfungsikan dosen-dosen ahli asal ITB," imbuhnya.

Selain kerja sama berbentuk tenaga ahli, ITB juga mendapatkan dana hibah sebesar 5,5 juta dolar AS. Dana tersebut didapatkan dari Korea International Cooperation Agency (KOICA) guna perwujudan jurusan baru ini. "Kami harap semua berjalan lancar sesuai dengan rencana," tambahnya.

Yusep juga menyebutkan bahwa pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk menggandeng tenaga ahli dari negara lain atau perusahaan-perusahaan. "Karena itu berfungsi untuk memperkaya ilmu mahasiswa dan menyalurkan lulusan ITB ke perusahaan yang membutuhkannya," akunya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement