REPUBLIKA.CO.ID, TANAH ABANG - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus melakukan upaya peningkatan mutu pendidikan. Salah satunya dengan meningkatkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) 2012 menjadi lima kalinya dibanding 2005.

"Alokasi dana BOS tahun 2012 naik menjadi Rp 27,6 triliun atau 9,5 persen dari total pengeluaran pendidikan sebesar Rp 290 triliun. Sementara alokasi dana pada 2005 hanya Rp 5 triliun," kata Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan, Musliar Kasim, Jumat, (13/7).

Selain itu, pihaknya juga telah memperbaiki sistem penyaluran dana BOS. Penyaluran dana BOS saat ini melalui sistem dana hibah. Musliar menjelaskan dengan perubahan sistem ini maka akan menjamin penyaluran dana tersebut berjalan dengan lebih cepat dan tepat sasaran.

Hal ini karena pemerintah pusat langsung menyalurkannya ke pemerintah provinsi masing-masing. "Penyaluran BOS dirubah karena sistem pada 2011 tidak bagus. Banyak dana yang terlambat masuk karena harus masuk dulu ke APBD kabupaten/kota. Karena itu, sistemnya dirubah," tuturnya.

Musliar menambahkan dengan menggunakan mekanisme baru tersebut, penyaluran dana BOS Triwulan I 2012 jauh lebih cepat dibandingkan 2010 dan 2011. Pada Januari 2012, tingkat penyaluran dana BOS sebesar 99,81 persen, sedangkan pada 2010, nilai itu baru dicapai pada Maret. Penyaluran dana BOS 2011 lebih lambat lagi karena pada Maret hanya mencapai 88,10 persen.

Ikuti Whatsapp Channel Republika