Senin 11 Jun 2012 19:20 WIB

Terlambat 30 Menit, Peserta SNMPTN Gugur

 Sejumlah pelajar konsultasi dengan panitia saat akan melakukan pendaftaran secara kolektif SNMPTN di Tangerang, Banten, Selasa (15/5).
Foto: Lucky.R/Antara
Sejumlah pelajar konsultasi dengan panitia saat akan melakukan pendaftaran secara kolektif SNMPTN di Tangerang, Banten, Selasa (15/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Peserta Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) jalur tes diimbau untuk datang lebih awal sebelum ujian dimulai sebab jika terlambat lebih 30 menit dinyatakan gugur.

"Apabila peserta terlambat lebih dari 30 menit, maka yang bersangkutan dinyatakan gugur seleksi," kata Ketua Panitia Lokal SNMPTN 33 Bogor, Prof Yonny Kusmaryono di Bogor, Senin.

Yonny mengatakan, ujian secara serentak diselenggarakan selama dua hari yakni 12 dan 13 Juni. Pelaksanaan ujian akan dimulai pukul 07.00 WIB yang diawali dengan pemeriksaan kelengkapan administrasi seluruh peserta.

Para peserta diimbau untuk hadir ke lokasi ujian lima menit sebelum ujian diselenggarakan, untuk menghindari keterlambatan.

"Kami juga mengimbau agar para peserta memanfaat waktu sebelum ujian dimulai untuk mengecek lokasi dan ruangan ujian agar pada hari H sudah tahu lokasi ujian dan tempat duduknya," kata Yonny.

Menurut Yonny, panitia tidak akan memberikan toleransi bagi para peserta yang terlambat lebih dari 30 menit. Peserta akan dinyatakan gugur untuk mengikuti seleksi.

Pelaksanaan ujian SNMPTN di Kota Bogor akan digelar di sejumlah tempat di antaranya di Kampus IPB Baranangsiang, kampus D3 IPB Cilibende dan beberapa sekolah seperti SMA YPHB.

Pelaksanaan tes tertulis SNMPTN di Kota Bogor akan diikuti sebanyak 8.750 orang peserta dari total keseluruhan peserta SNMPTN yang masuk wilayah Panitia Lokal 33 Bogor sebanyak 25.948 orang.

Selain di Kota Bogor, ujian SNMPTN di bawah Panlok 33 Bogor juga diselenggarakan di Bekasi yang diikuti sebanyak 8.986 orang, Sukabumi 2.489 orang, Cirebon 4.265 orang, Pangkal Pinang 1.038 orang dan Tanjung Pinang 600 orang.

Yonny menambahkan, panitia juga tidak akan memberikan toleransi kepada peserta yang berbuat curang, bagi yang kedapatan melakukan perjokian atau kecurangan lainnya juga akan dinyatakan gugur seleksi.

Para peserta SNMPTN tersebut akan mengikuti tes tertulis untuk bisa diterima di perguruan tinggi negeri yang terdapat di Indonesia, dimana secara nasional daya tampung sebesar 12 persen.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement