Jumat 25 May 2012 15:55 WIB

Siswa yang Corat-coret Saat Kelulusan tak Dapat Ijazah

ilustrasi
ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, NEGARA - para siswa yang melakukan aksi corat-coret saat merayakan kelulusan ujian nasional (UN) di Kabupaten Jembrana, Bali, terancam tidak mendapat ijazah. "Kalau sampai melakukan coret-coret, kami tidak akan melayani pengurusan administrasi ijazah," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, Olahraga, Pariwisata, dan Budaya Kabupaten Jembrana, Nengah Alit, di Negara, Jumat (25/5).

Bahkan, untuk mengantisipasi terjadinya corat-coret seragam sekolah, pihaknya mewajibkan siswa-siswi mengenakan pakaian adat. Kebijakan itu telah disampaikan secara tertulis kepada seluruh kepala sekolah SMP dan SMA di kabupaten paling timur Pulau Dewata itu.

Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Negara I Ketut Suantra berjanji akan melaksanakan perintah atasannya itu. "Murid yang lulus tidak akan kami layani administrasi pengurusan ijazahnya jika datang ke sekolah tidak dengan seragam sekolah lengkap dengan atributnya. Makanya, seragam jangan dicorat-coret," bebernya.

Pihak Polres Jembrana juga akan menindak murid-murid yang melakukan konvoi dengan kendaraan usai pengumuman kelulusan. Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Jembrana AKP I Gusti Made Punia telah menyosialisasikan kebijakan itu ke sekolah-sekolah.

"Kami akan tindak jika ada konvoi dan ugal-ugalan karena membahayakan mereka sendiri maupun pengguna jalan lainnya," kata Punia. Pengumuman kelulusan siswa SMA/SMK dilakukan, Sabtu (26/5). Pada UN tahun ini diikuti 3.375 murid SMA/SMK di Kabupaten Jembrana.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement