Jumat 11 May 2012 05:33 WIB

Duh, Murid Sekolah Ini Belajar di Kolong Rumah

Kondisi anak-anak sekolah di pedalaman dan perbatasan (ilustrasi)
Kondisi anak-anak sekolah di pedalaman dan perbatasan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NUNUKAN---Masih ingat dengan film Laskar Pelangi? Satu hal yang mengesankan dari film ini adalah semangat belajar anak-anak sekolah yang terus membara meski sekolah mereka disebut seperti kandang kambing.

Ternyata, sekolah di film itu masih lebih baik ketimbang kenyataan sekolah yang terjadi saat ini. Hal inilah yang ditemukan nyata oleh tim Ekspedisi Khatulistiwa 2012 Koordinator Wilayah 5 Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur selama sekitar sebulan menjelajahi perbatasan Indonesia-Malaysia.

Mereka menemukan sejumlah siswa sekolah dasar yang belajar di kolong rumah warga. "Sekolah-sekolah tersebut adalah SD 12, SD 13, dan SD 17 terletak di RT 13 Desa Tabur Lestari Kecamatan Sei Menggaris Kabupaten Nunukan. Ketiganya merupakan sekolah kelas jauh," kata Wakil Komandan Tim Ekspedisi Khatulistiwa 2010 Sub Koordinator Wilayah 5 Kabupaten Nunukan, Mayor Inf Achiruddin, di Posko Tim Ekspedisi, Kamis (10/5) malam.

Menurut dia, keberadaan ketiga sekolah itu, memang jauh dari perkampungan warga dan dibatasi oleh sebuah sungai besar, ditambah jalur darat sangat tidak memungkinkan.

Kemudian, katanya, satu sekolah lagi di wilayah Sekapal Desa Sekaduyan Taka Kanduangan Kecamatan Nunukan yang juga belajar di bawah kolong rumah warga yang merupakan kelas jauh (filial) dari SD 09 Sei Fatimah Desa Binusan Kecamatan Nunukan.

Sekolah-sekolah yang ditemukan tersebut, hanya diajar satu orang guru honorer. Begitu juga sekolah di Sekapal Desa Sekaduyan Taka diajar oleh satu orang guru honorer dibantu oleh 2 orang personel TNI dari Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Pos Sei Ular.

Bukan hanya sekolah, peneliti sosial budaya tim ekspedisi juga menemukan adanya pelayanan kesehatan bertempat di bawah kolong rumah dengan memiliki hanya satu orang perawat.

Mengenai temuan-temuannya, Achiruddin menyatakan telah melaporkannya kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan. Juga dilaporkan kepada pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan pemerintah pusat.

"Jadi semua temuan kita langsung serahkan kepada Pemerintah Kabupaten Nunukan, pemerintah provinsi dan pemerintah pusat," ujarnya.

Terkait temuan sekolah dan tempat pelayanan kesehatan yang dianggap memprihatinkan ini, kata Achiruddin, tentunya dapat menjadi referensi bagi Pemkab Nunukan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement