Senin 16 Apr 2012 22:08 WIB

Inilah Kecurangan Tertinggi UN

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Chairul Akhmad
Siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menyelesaikan Ujian Nasional Bahasa Indonesia di SMK Negeri 8 jakarta, Senin (16/4).
Foto: Republika/Agung Supri
Siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menyelesaikan Ujian Nasional Bahasa Indonesia di SMK Negeri 8 jakarta, Senin (16/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Posko Ujian Nasional (UN) 2011/2012 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mencatat hingga hari pertama pelaksanaan UN jenjang SMA/SMALB/MA/SMK tercatat telah masuk 254 pengaduan.

Ke-254 pengaduan ini masuk ke Posko UN Kemdikbud melalui berbagai saluran yang dapat diakses masyarakat. Baik call centre, kanal telepon, pesan singkat (SMS) maupun surat elektronik.

Kepala Pusat Informasi dan Humas (PIH) Kemdikbud, Ibnu Hamad, menyatakan sejak dibuka Jumat (13/4) hingga hari pertama pelaksanaan UN tercatat sudah ada lima pengaduan melalui call centre.

Sementara pengaduan melalui saluran telepon tercatat ada sembilan pengaduan serta pengaduan melalui surat elektronik sebanyak 18 pengaduan. "Paling banyak merupakan pengaduan melalui SMS yang tercatat sebanyak 222,” papar Ibnu, Senin (16/4). 

Dari jenis pengaduan ini, terbanyak merupakan pengaduan soal isu kecurangan yang mencapai 54 pengaduan. Berikutnya perihal isu kebocoran soal (27 pengaduan), perihal peredaran kunci jawaban (20 pengaduan), jual beli soal (enam pengaduan) serta soal tertukar atau soal rusak tiga pengaduan.

Sementara itu, Penanggungjawab Pengawas UN 2011/2012 Nasional, Haryono Umar, menegaskan banyak isu yang mewarnai pelaksanaan UN kali ini. Rata- rata laporan tersebut masih seputar beredarnya kunci jawaban dan kebocoran soal.

Namun, setelah dikonfirmasi atau ditelusuri, ternyata laporan tersebut hanya isu. “Tapi secara keseluruhan pelaksanaan UN di daerah pun dapat berjalan tertib dan lancar,” jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement