Sabtu 25 Feb 2012 04:30 WIB

Ratusan Mahasiswa Unand Tolak 'DO Massal'

Aksi demonstrasi mahasiswa (ilustrasi)
Foto: padang-today.com
Aksi demonstrasi mahasiswa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Ratusan mahasiswa Universitas Andalas (Unand) yang tergabung dalam Forum Musyawarah Mahasiswa (Formus) berunjuk rasa di depan kantor rektorat perguruan tinggi itu di Padang, Jumat, menuntut pembatalan rencana "drop out" (DO) massal.

Koordinator aksi mahasiswa Muknizar Siregar mengatakan, mahasiswa mendesak pembatalan sanksi DO akademis yang sudah dirancang pihak kampus bagi ratusan mahasiswa angkatan 2009.

"Selain menuntut pembatalan rencana sanksi tersebut, mahasiswa juga meminta pihak kampus memperbaiki sistem akademis Unand agar lebih baik, perbaikan sistem keamanan kampus, dan pembatalan pungutan uang praktikum di Fakultas non-eksekta," katanya.

Dia menambahkan, empat tuntutan mahasiswa tersebut diharapkan dapat dipenuhi pihak kampus. Mahasiswa mengancam akan melakukan aksi yang lebih besar jika unjuk rasa kali ini tidak direspons dengan baik oleh pihak kampus. Mahasiswa menganggap hak mereka sebagai mahasiswa sudah terampas oleh kebijakan-kebijakan yang tidak berpihak kepada mahasiswa.

Semantara itu, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unand Efri Yunaidi mengatakan, aksi yang dilakukan mahasiswa merupakan puncak dari kesabaran dalam menunggu realisasi janji yang pernah dilontarkan pihak kampus.

"Mahasiswa melakukan protes atas Surat Edaran Rektor Unand Nomor 655 tahun 2012 tentang Proses Pindah Mahasiswa dan Sanksi DO yang juga telah disuarakan pada aksi-aksi sebelumnnya," katanya.

Unjuk rasa mahasiswa Unand merupakan lanjutan dari aksi sebelumnya yang juga pernah dilakukan pada 31 Januari 2012 di halaman kantor DPRD Sumbar dan kantor Komisi Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) perwakilan Sumbar.

Pembantu Rektor III Unand Novesar Jamarun yang menemui mahasiswa saat berunjuk rasa menjelaskan, tuntutan tersebut akan disampaikan dalam rapat senat Unand. "Kami akan mengadakan rapat khusus membahas tuntutan mahasiswa ini dan diharapkan mahasiswa untuk bersabar," ujar dia.

Mahasiswa yang terancam DO menyusul kebijakan itu setidaknya mencapai 200 orang dari berbagai fakultas.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement