Jumat 10 Feb 2012 03:06 WIB

Top, Samarinda Kucurkan Rp 6 Miliar untuk Perbaikan Sekolah

Sekolah rusak (ilustrasi).
Foto: Republika/Prayogi
Sekolah rusak (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA---Untuk perbaikan sekolah yang rusak akibat banjir, Pemerintah Kota Samarinda, Kalimantan Timur, mengalokasikan Rp 6 miliar. "Kami telah menganggarkan Rp 6 miliar untuk merehabilitasi sekolah yang rusak akibat banjir," kata Wakil Wali Kota Samarinda, Nusyirwan Ismail, pada pertemuan dengan Kepala Dinas Pendidikan dan sejumlah Kepala Sekolah di Samarinda.

Rehabilitasi bangunan sekolah yang rusak akan segera dilakukan mengingat masing-masing SKPD (satuan kerja perangkat daerah) telah menyerahkan dokumen pelaksanaan anggaran (DPA).

"Rehabilitasi itu secepatnya dilakukan sebab pihak SKPD sendiri telah menyerahkan DPA sehingga dana tersebut sudah dialokasikan dan akan segera dilakukan perbaikan," kata Nusyirwan Ismail.

Banjir yang melanda beberapa kawasan di Samarinda termasuk gedung sekolah disebabkan oleh terganggunya atau tidak maksimalnya drainase serta adanya dampak pengupasan lahan akibat aktivitas tambang. "Terpenting adalah mencegah terjadinya gangguan atau terhambatnya drainase itu," ujarnya.

Namun, kata dia, masalah kebersihan lingkungan khususya terkait perawatan drainase itu bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi semua elemen masyarakat. "Terkait persoalan tambang, pemerintah tidak akan segan menindak apabila memang terbukti melakukan pelanggaran terhadap kerusakan lingkungan. Silakan lapor bila memang ada aktivitas tambang yang terbukti melanggar hingga menyebabkan rusaknya lingkungan," ungkap Nusyirwan Ismail.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda menyampaikan, selain dana dari pemerintah, perbaikan sekolah tersebut juga dilakukan atas bantuan pihak swasta. "Khususnya dalam hal pengadaan perlengkapan sekolah penyalurannya akan diserahkan melalui Badan Aset untuk kemudian disalurkan kepada sekolah yang membutuhkan. Perbaikan ruang belajar juga akan diberikan oleh Pemerintah Pusat," ungkap Harimurti.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement