Jumat 27 Jan 2012 05:47 WIB

Dicari, Mahasiswa Jurusan Pertanian

Rep: S Bowo Pribad/ Red: Hafidz Muftisany
Wisuda Sarjana IPB. Ilustrasi
Foto: fema.ipb.ac.id
Wisuda Sarjana IPB. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, AKARTA--Pendidikan di Indonesia tengah menghadapi persoalan rendahnya minat calon mahasiswa pada jurusan pertanian. Ironisnya, persoalan ini terjadi di negeara yang selama ini dikenal sebagai negara agraris.

 

Pihak Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementrian Pendidikan Nasional  menuding persoalan ini muncul akibat kebijakan bidang pertanian yang tidak mendukung. Sehingga industri pertanian tidak tumbuh optimal.

"Inilah mengapa jurusan pertanian ini sepi peminat," ungkap Dirjen Dikti Kementerian Pendidikan Nasional Djoko Santoso, saat dikonfirmasi, Kamis (26/1).

Djoko juga mengamini, persoalan rendahnya minat masuk jurusan pertanian ini sudah berlangsung lama. Namun ia membantah pemerintah melakukan pembiaran.

"Kalau jurusan pertanian kan sepi peminat karena industri pertanian tak tumbuh. Sedangkan sektor sains dan teknologi juga sepi peminat karena memang sulit," ungkapnya.

Sebagai gambaran, terangnya, jurusan sains dan teknologi ini mendominasi 70 persen dari seluruh jurusan yang ada. Namun jumlah mahasiswanya hanya sekitar 11 persen.

Ia pun tak menampik jika dampaknya banyak jurusan pertanian di sejumlah perguruan tinggi yang kolep. Namun juga mengakui progdi pertanian masih tetap tinggi di perguruan tinggi favorit.

"Di Institut Pertanian Bogor (IPB), jurusan pertanian masih tetap tinggi. Walaupun di beberapa perguruan tinggi mengalami penurunan jumlah peminat," papar Djoko.

Namun harus diakui, fasilitas ini memang masih bisa dinikmati oleh perguruan tinggi favorit yang berbiaya tinggi. Hal ini karena fasilitas yang dibutuhkan di perguruan tinggi favorit ini juga harus lengkap.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement