Senin 14 Nov 2011 19:23 WIB

Kepsek di Aceh Dilatih Pengelolaan Dana BOS

Dana BOS
Dana BOS

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH - Setiap kepala sekolah di Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh, wajib mengetahui dan memahami pengelolaan dana bantuan operasional sekolah (BOS), sehingga bantuan tersebut benar-benar bermanfaat.

Kepala Dinas Pendidikan Aceh Tengah Nasaruddin pada acara pelatihan pengelolaan dana BOS di Takengon, Senin (14/11) mengatakan, pemahaman tersebut perlu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya deviasi dalam pengelolaan dana BOS.

"Daerah rugi dua kali bila dana BOS tidak dimanfaatkan semestinya, pertama uangnya hilang dan kedua nilai kemanfaatan yang tidak optimal," tuturnya.

Pelatihan yang dibuka Sekda Aceh Tengah Khairul Asmara itu diikuti 797 orang yang terdiri dari kepala sekolah, bendahara dan perwakilan komite sekolah dari tingkat SD/MI dan SMP/MTS sederajat dalam Kabupaten Aceh Tengah.

BOS yang dimulai sejak Juli 2005 lalu merupakan program nasional untuk membantu percepatan penuntasan program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun yang bertujuan meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan, dan meringankan biaya sekolah bagi siswa dari keluarga mampu.

Bagi kebanyakan sekolah dan madrasah di Indonesia, dana BOS merupakan komponen terbesar pemasukan dana yang diterima sekolah sekaligus.

Sekda Khairul Asmara mengungkapkan pentingnya dilakukan peningkatan keterampilan BOS, khususnya dalam menyusun perencanaan dan penganggaran di tingkat sekolah/madrasah guna memaksimalkan, efisiensi dan efektivitas pemanfaatan dana.

Dengan demikian, menurut Khairul, program BOS harus menjadi sarana penting untuk peningkatan pemberdayaan sekolah dalam rangka peningkatan akses mutu dan manajemen sekolah.

Karenanya, Khairul menekankan, bagi para peserta pelatihan agar mengikuti dan menyimak setiap materi yang diberikan. "Jangan sampai hanya menjadi kegiatan yang sifatnya normatif dan formalitas saja," imbuhnya.

Lebih dari itu, ia mengharap kegiatan tersebut dapat menjadi pemacu semangat bagi para pemangku kepentingan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah itu.

Terlepas dari harapan pemanfaatan dana BOS, Khairul juga mencermati pengelolaan dana BOS yang relatif masih belum efektif dan belum sepenuhnya tepat sasaran, sehingga kucuran dana yang begitu besar belum dapat dioptimalkan manfaatnya.

Selain itu, pihak sekolah juga semestinya mampu mengkatalisasi partisipasi masyarakat untuk membangun sekolahnya, sebab sehebat apapun fasilitas yang dimiliki sekolah, tanpa adanya partisipasi warga, maka upaya peningkatan kualitas pendidikan tidak berjalan maksimal.

"Melalui pelatihan ini diharapkan para kepala sekolah semakin memiliki kemampuan manajerial dalam mengelola dana BOS dan membangun akses dengan lingkungan luar sekolah, sehingga masyarakat ikut berpatisipasi," tandas Khairul.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement