Rabu 09 Nov 2011 14:47 WIB

Kota Malang Naikan Dana Bos Hingga 30 Persen

Dana BOS
Dana BOS

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG - Dana bantuan operasional sekolah (BOS) dari Pemerintah Pusat untuk Kota Malang, Jawa Timur, tahun ini mengalami kenaikan sekitar 30 persen dibanding tahun sebelumnya.

Kepala Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Kota Malang Sri Wahyuningtyas, Rabu (9/11) mengakui, tahun 2010, dana bantuan operasional sekolah (BOS) yang diterima setiap siswa SD-SMP sebesar Rp 400 ribu dan tahun ini menjadi Rp 520 ribu/siswa/tahun.

"Penerimaan dana BOS ini tidak diberikan setiap bulan, melainkan per tiga bulan sekali (triwulan) melalui transfer ke rekening masing-masing sekolah," katanya.

Hanya saja, tegas Sri Wahyuningtyas yang akrab dipanggil Yuyun itu, meski ada kenaikan dana BOS, belum seluruh kebutuhan dan operasional bisa terakomodir, sehingga masih dibutuhkan partisipasi masyarakat atau wali murid.

Oleh karena itu, lanjutnya, masyarakat juga harus tetap melakukan kontrol ketat terhadap penggunaan dana BOS tersebut, baik BOS dari pemerintah pusat maupun daerah (Bosda).

"Yang terpenting semua komponen, yakni pihak sekolah, komite sekolah dan bendahara memiliki persepsi yang sama terkait peruntukan BOS ini, agar tidak sampai terjadi penyalahgunaan atau penyimpangan, kendati sampai saat ini di Kota Malang masih aman," katanya menegaskan.

Selain BOS yang dikucurkan dari pemerintah pusat, nominal Bosda yang dianggarkan dari APBD untuk siswa SD/MI si daerah itu juga dinaikkan. Jika sebelumnya hanya Rp 5.000/siswa/bulan, tahun ini naik menjadi Rp 7.000/siswa/bulan.

Total anggaran untuk Bosda yang tertuang dalam APBD 2011 Kota Malang sebesar Rp 10,4 miliar dan dalam perubahan anggaran keuangan (PAK) dinaikkan menjadi Rp 17,6 miliar. Jumlah siswa SD dan MI yang mendapatkan Bosda dari Pemkot Malang sebanyak 87.900.

"Dengan adanya tambahan nominal Bosda ini diharapkan mampu meminimalkan keluhan wali murid terkait kebutuhan lembar kerja siswa (LKS) yang dibebankan pada wali murid," kata Ketua Komisi D DPRD Kota Malang Christea Frisdiantara.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement