Kamis 13 Oct 2011 12:36 WIB

UGM Jadi Pusat Unggulan Dunia Deteksi Bencana Longsor

Rep: Yulianingsih/ Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Jurusan Geologi, Fakultas Tehnik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dikukuhkan sebagai pusat unggulan dunia dalam deteksi dan pengurangan bencana longsor tahun 2011.

Pengukuhan tersebut dilakukan International Program Landslide dan United Nations International Strategy for Disaster Risk Reduction. Pengukuhan UGM ini dilakukan pada konferensi tentang bencana longsor di Roma, Italia, 3 Oktober kemarin. Konferensi sendiri dihadiri 80 negara.

Guru Besar Geologi Fakultas Tehnik UGM, Dwi Korita Karnawati mengatakan, UGM mengalahkan 44 lembaga di dunia yang mengikuti penelitian tentang bencana longsor. Dari 44 penelitian yang berasal dari 30 negara di dunia tersebut dipilih tiga besar terbaik yaitu UGM, United State Geological Survey (USGS) yang bekerja sama dengan Canadian Geological State dan ketiga adalah Norwegian Geotechnical Institute.

"Dari tiga besar tersebut kita dikukuhkan sebagai world center of excellent for community based landslide disaster risk reduction," terangnya di UGM, Kamis (13/10).

UGM sendiri setiap tahun melakukan penelitian terhadap bencana longsor di Indonesia, Vietnam dan Laos. Hasil penelitian tersebut kemudian dilaporkan ke konsorsium penanganan longsor dunia tersebut setiap tahun.

"Kita merupakan lembaga termuda bergabung dalam konsorsium ini. Penelitian kita laporkan sejak 2009 lalu," tambahnya.

UGM, lanjut dia, mengirimkan dua hasil penelitian yaitu deteksi dini bahasa longsor dan kuliah kerja nyata (KKN) mitigasi bencana longsor di Indonesia. Kedua penelitian ini masuk sebagai penelitian terbaik. Karenanya UGM dikukuhkan sebagai pusat kajian dunia terkait hal tersebut.

"Kelebihan penelitian kami adalah melibatkan masyarakat dalam penanganan dan deteksi bencana longsor. Selain itu kita juga melibatkan generasi muda dalam hal ini mahasiswa KKN dalam program tersebut," bebernya.

Kelebihan penelitian USGS dan Kanada adalah pengembangan panduan internasional dalam penganganan longsor dan kelebihan penelitian dari Norwegia adalah penelitian bencana longsor antar benua menggunakan satelit. "Kita dinilai lebih unggul karena dianggap lebih visioner dengan melibatkan generasi muda dan masyarakat secara langsung," tuturnya.

Konsekuensi dari pengukuhan ini, UGM didaulat untuk menjadi koordinator negara-negara lain di dunia dalam deteksi dini dan pengurangan risiko bencana longsor. Beberapa negara menurut Dwikorita, telah menyatakan diri akan belajar ke UGM terkait hal itu. Mereka antara lain Meksiko, Korea, Cina, India dan Nepal.

Dalam deteksi dini bencana longsor sendiri, UGM kata dia, telah membuat alat deteksi dini yang bisa berbunyi maksimal empat jam sebelum bencana longsor terjadi. Alat tersebut dikembangkan mahasiswa bersama dengan masyarakat setempat.

Kepala Humas dan Protokoler UGM, Suryo Baskoro mengatakan, pengukuhan UGM sebagai pusat unggulan dunia untuk study kebencanaan longsor tersebut merupakan kebanggaan tersendiri bagi pihaknya. Dengan pengukuhan tersebut UGM secara tidak langsung semakin meneguhkan diri sebagai perguruan tinggi kelas dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement