REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Sebanyak 23 mahasiswa Amerika Serikat belajar tentang Pancasila di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. "Mereka juga ingin mengetahui penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat," kata peneliti Pusat Studi Pancasila Universitas Gadjah Mada (UGM) Hastangka di Yogyakarta, Kamis (29/9).
Menurut dia, ke-23 mahasiswa dari berbagai negara bagian di Amerika Serikat (AS) itu sengaja datang untuk mengetahui dan memahami religiusitas dan keagamaan di Indonesia dan bagaimana masyarakat memupuk toleransi antarumat beragama.
"Mereka juga ingin mengetahui makna berketuhanan, religiusitas, dan toleransi beragama di negeri ini," katanya.
Ia mengatakan, hal itu diharapkan dapat menambah pemahaman masing-masing mahasiswa tentang esensi agama serta membangun pemahaman yang saling menguntungkan dan interaksi nyata antarmahasiswa kedua negara.
"Dengan demikian, mereka akan mengetahui makna agama dalam kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat," katanya.
Wakil Ketua Keluarga Mahasiswa Buddhis (Kamadhis) UGM Hendra Theodarmo mengatakan, Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa memiliki nilai-nilai yang mirip dengan ajaran dalam agama Budha.
"Nilai-nilai itu di antaranya Saddha (keyakinan), Sila (moralitas), Metta (kebaikan dan kebahagiaan), dan Pannya (kearifan)," katanya.
Mahasiswa Saint Michael's College University, AS, Dylan mengatakan, AS merupakan negara besar. Oleh karena itu, anak-anak mudanya memiliki berbagai macam ideologi, di antaranya sosial konservatif dan liberal.
"Semua tergantung baik pada pendapat religius para pemuda itu sendiri maupun atas pendapat orang tua mereka," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
