Selasa 27 Sep 2011 22:16 WIB

Pascasarjana Fakultas Pertanian UGM Minim Peminat

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Peminat program pascasarjana Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta relatif sedikit, karena pendidikan pada program tersebut selama ini cenderung konservatif dan berorientasi teknis, kata Dekan fakultas itu Triwibowo Yuwono.

"Selama ini pendidikan pascasarjana yang memberikan orientasi pada sistem manajemen kurang dipikirkan. Hal itu menyebabkan jumlah mahasiswa yang terdaftar pada program pascasarjana Fakultas Pertanian UGM pada tahun ini relatif sedikit," katanya di Yogyakarta, Selasa (27/9).

Menurut dia, jumlah mahasiswa program pascasarjana Fakultas Pertanian UGM pada 2011 tercatat sebanyak 39 orang pada jenjang strata dua (S2) dan 30 orang pada jenjang strata tiga (S3).

"Untuk mengantisipasi sedikitnya jumlah mahasiswa baru program tersebut ke depan perlu dipikirkan kemungkinan reorientasi pendidikan pascasarjana dan pengembangan minat studi yang memberikan peluang mahasiswa untuk mengembangkan pendekatan manajemen dalam bidang keilmuan tertentu," katanya.

Ia mengatakan Fakultas Pertanian UGM berupaya untuk bergerak maju, terus berusaha berbenah diri, dan bertekad untuk mewujudkan visinya menjadi lembaga pendidikan tinggi pertanian dan perikanan yang unggul, baik di tingkat nasional maupun internasional.

"Keunggulan itu berbasis penelitian yang berorientasi pada kepentingan bangsa dan kesejahteraan masyarakat berdasarkan Pancasila. Hal itu mendorong fakultas ini untuk lebih giat dalam melakukan penyempurnaan sistem pendidikan tinggi pertanian," katanya.

Menurut dia, Fakultas Pertanian UGM pada 2011 mengalokasikan dana penelitian bagi dosen sebesar Rp 270 juta. Dana tersebut dialokasikan untuk membiayai 27 judul penelitian yang berbasis pada pengembangan laboratorium.

"Untuk kegiatan penelitian tingkat mahasiswa pada 2011 terdapat 11 tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang berhasil mendapatkan dana dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) sebesar Rp 63,3 juta," pungkasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement