REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI - Sebanyak 5.199 guru di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), tahun ini mendapat insentif melalui program Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) dari pemerintah Provinsi Sultra.

Kepala Dinas Pendidikan Nasional (Disdiknas) Sultra Damsid di Kendari, Ahad (24/7), mengatakan, setiap guru mendapatkan insentif sebesar Rp150 ribu per bulan selama 10 bulan dalam setahun.

"Kami belum bisa memberikan insentif kepada guru selama 12 bulan dalam setahun, karena masih keterbatasan anggaran yang dimiliki pemerintah daerah," jelasnya.

Secara total, kata Damsid, jumlah dana insentif guru yang disalurkan tahun ini di Kabupaten Muna sebesar Rp6.967.500.000 yang diperuntukkan 5.199 guru. Ia mengatakan, insentif itu hanya diberikan kepada guru yang non sertifikasi, baik guru status pegawai negeri sipil (PNS) maupun guru status pegawai honor tidak tetap (PHTT).

"Insentif ini kita juga hanya berikan kepada guru sekolah dasar sederajat, guru SMP sederajat dan guru SMA sederajat, sedangkan guru TK kita belum bisa memberikan karena keterbatasan anggaran," ujarnya.

Damsid merinci, guru SD penerima insentif BOP di Muna sebanyak 2.765 orang dengan total insentif Rp4.147.500.000, kemudian guru SMP penerima insentif di Muna sebanyak 1.052 orang dengan total insentif RpRp1.578.000.000 dan guru SMA sebanyak 780 orang dengan total insentif Rp1.170.000.000.

Menurutnya, insentif tersebut merupakan bagian dari Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) yang telah diprogramkan pemerintah Sultra sejak tahun 2008 lalu hingga sekarang. "Insentif yang diberikan kepada guru ini bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) murni Sultra setiap tahun," katanya.

Ia menjelaskan, meskipun jumlah yang diterima oleh guru dari insentif tersebut tidak seberapa jumlahnya, tetapi itu merupakan bentuk perhatian pemerintah daerah terhadap kesejahteraan guru-guru di daerah ini.

Ikuti Whatsapp Channel Republika