REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO - Terobosan baru dilakukan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto. Melalui kerjasama yang dijalin dengan pihak perbankan, maka calon mahasiswa yang kesulitan membayar uang sumbangan pendidikan atau BFP (Biaya Fasilitas Pendidikan) secara tunai akan ditalangi lebih dulu oleh pihak bank.
''Bank yang kita ajak kerja sama untuk membantu menalangi pembiayaan pendidikan mahasiswa ini, adalah BRI. Alhamdulilah, pihak bank sudah menyetujui untuk memberi dana talangan tersebut,'' kata Pembantu Rektor II Unsoed, Dr Eko Hariyanto MSi Akt, Ahad (10/7). Menurut rencana, naskah kerjasama Unsoed dan BRI dalam menalangi dana sumbangan mahasiswa ini, akan ditangani Senin (11/7) ini.
Eko menyebutkan, dengan adanya kerjasama ini, maka orang tua calon mahasiswa yang sudah diterima di Unsoed tidak akan lagi kesulitan membayar sumbangan biaya pendidikan/BFP. Terutama, untuk calon mahasiswa yang diterima di program studi yang memang menetapkan biaya sumbangan pendidikan cukup besar, seperti program studi kedokteran dan kedokteran gigi.
''Biaya sumbangan BFP yang wajib dibayar orang tua calon mahasiswa, nantinya akan dibayar lebih dulu oleh pihak bank. Kemudian, orang tua mahasiswa tersebut bisa mengangsur dana tersebut ke pihak bank yang waktinya disesuaikan dengan kesepakatan antar orang tua dan pihak bank,'' jelasnya.
Yang terpenting, kata Eko, fasilitas pembiyaaan yang diberikan bank tersebut berbeda dengan fasilitas pembiayaan pada umumnya. Dalam hal ini, dana talangan yang diberikan pihak bank, tidak akan dibebani biaya bunga dan pihak orang tua tidak perlu memberikan agunan atau jaminan pada pihak bank.
Yang menjadi penjaminannya adalah pihak Unsoed. Sedangkan pihak bank mau memberikan pinjaman tanpa bunga, karena hampir sebagian besar dana operasional pendidikan disimpan di bank tersebut.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
