Kamis 07 Jul 2011 20:08 WIB

Unnes Kukuhkan Dua Guru Besar Kimia

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG--Universitas Negeri Semarang, Kamis, mengukuhkan dua Guru Besar yakni Prof Siti Sundari Miswadi untuk bidang ilmu Kimia Lingkungan dan Prof Supartono untuk Kimia Organik.

"Kehadiran dua Guru Besar Kimia ini akan semakin memperkuat Unnes dalam penelitian bidang itu," kata Rektor Unnes Prof Sudijono Sastroatmodjo.

Menurut Sudijono, kedua Guru Besar itu sama-sama mengangkat persoalan yang sangat penting yakni Sundari mengupas permasalahan air dan Supartono mengupas antibiotika.

"Kedua persoalan itu sangat berkaitan dengan kebutuhan akan kesehatan. Antibiotika berperan dalam melawan penyakit, sementara kualitas air juga sangat memengaruhi kualitas hidup manusia," katanya.

Sundari menyampaikan pidato pengukuhan bertajuk "Menyelamatkan Air Tanah Menggunakan Adsorben Alami dalam Upaya Konservasi Air" dengan menyoroti pentingnya air sebagai sumber daya alam yang terbarukan.

Pesatnya perkembangan kehidupan masyarakat perkotaan dan kurangnya kesadaran pentingnya lahan terbuka sebagai tempat resapan air mengakibatkan terganggunya siklus air, sampai krisis air, katanya.

"Untuk mengatasi terganggunya siklus air bisa dengan berbagai cara, salah satunya membuat lubang resapan biopori. Keberadaan lubang ini bisa membantu menyimpan dan menyerap air termasuk air hujan," katanya.

Ia menjelaskan manfaat lubang biopori yang sangat banyak, dari membantu menyuburkan tanah, mengurangi erosi, dan yang terpenting sangat praktis untuk membuatnya, tidak memerlukan lahan yang luas.

"Yang tak kalah penting, lubang biopori merupakan salah satu adsorben yang sangat efektif menurunkan tingkat intrusi air laut pada sumur-sumur di daerah pantai, sekaligus menjaga keseimbangan alam," kata Sundari.

Sementara itu Supartono menyampaikan pidato pengukuhan berjudul "Memahami Keberadaan Antibiotika Bagi Kehidupan Manusia" dengan menjelaskan bahwa saat ini kerap dijumpai berbagai penyakit akibat infeksi.

"Baik infeksi bakteri patogen maupun virus, dan antibiotik digunakan untuk mengatasinya. Akan tetapi, penggunaan antibiotika yang tidak teratur justru membuat bakteri akan menjadi resisten," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement