REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG - Universitas Negeri Semarang menyamakan biaya kuliah yang harus dibayar oleh mahasiswa baru dari seluruh jalur penerimaan, baik jalur mandiri maupun Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN). "Kami tidak membedakan biaya dari jalur masuk, seluruhnya sama. Perbedaan hanya tergantung pemilihan program studi eksakta atau non-eksakta," kata Pembantu Rektor I Unnes, Agus Wahyudin, di Semarang, Jumat.
Ia menjelaskan ada empat komponen biaya kuliah di Unnes, yakni sumbangan pengembangan lembaga (SPL), sumbangan penyelenggaraan pendidikan (SPP), biaya operasional pendidikan (BOP), dan sumbangan sarana pendidikan (SSP).
Perbedaan, kata dia, hanya terjadi pada biaya SPP antara mahasiswa program eksakta dan non-eksakta, namun perbedaan biaya hanya Rp100 ribu, yakni Rp 600 ribu/bulan untuk eksakta dan Rp 500 ribu/bulan untuk non-eksakta.
"Tiga komponen selebihnya kami samakan, termasuk SPL yang tahun ini justru turun menjadi Rp5,9 juta, dibayar sekali selama kuliah. Padahal, tahun lalu besaran SPL berkisar antara Rp9-15 juta rupiah/mahasiswa," katanya.
Demikian pula untuk mahasiswa yang masuk lewat jalur mandiri, ia mengatakan penyelenggaraan ujian masuk mandiri tak selamanya dijadikan kesempatan mengeruk dana oleh perguruan tinggi dari para calon mahasiswa.
"Kami tidak tahu bagaimana PTN-PTN lain menyikapinya, apakah biaya kuliah dibedakan dari jalur masuknya atau tidak. Namun, kalau kami memilih menyamakannya dan proses seleksi didasarkan faktor prestasi," katanya.
Ditanya kuota mahasiswa baru dari jalur mandiri, Agus menyebutkan 1.159 orang, pendaftaran "online" dibuka mulai 3 Juni-2 Juli 2011 dan tes masuk Seleksi Penerimaan Mahasiswa Unnes (SPMU) pada 10 Juli mendatang.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
