Jumat 17 Jun 2011 18:58 WIB

17 Pelajar Jatim dan Sulsel Ikuti Program YES di AS

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Sebanyak 17 pelajar dari Jawa Timur dan Sulawesi Selatan akan menempuh sekolah selama setahun ke berbagai negara bagian di Amerika Serikat (AS) mulai Agustus mendatang.

Ke-17 pelajar yang menjadi peserta program "Youth Exchange and Study (YES)" 2011-2012 itu diundang untuk minum teh di kediaman Konsul Jenderal AS di Surabaya, Kristen F Bauer, Jumat.

Mereka yang terpilih untuk sekolah di AS selama setahun itu terdiri dari 10 pelajar asal Surabaya, enam pelajar asal Malang, dan seorang pelajar asal Makassar. "Mereka bisa membuat warga Amerika tahu tentang Indonesia dan mereka pun akan tahu keberagaman di Amerika," kata Bauer, didampingi koordinator relawan dari Bina Antarbudaya, Chika Djati.

Menurut dia, para pelajar itu menempuh pendidikan seperti di Indonesia. Mereka akan belajar sains, Bahasa Inggris, matematika, dan sejarah, tapi ada mata pelajaran pilihan yakni seni atau olah raga.

"Mereka yang sudah kembali ke Indonesia umumnya kaget, karena Amerika ternyata sangat majemuk dan tidak pernah terbayang kalau di Amerika ada kelompok Amish yang tidak modern dengan pakaian ala tahun 1800-an dan tidak mau peralatan elektronik," katanya.

Ia mengharapkan program pertukaran pelajar itu akan mendorong pemahaman orang Indonesia tentang Amerika yang lebih baik dan sebaliknya, sehingga hubungan Indonesia dan Amerika ke depan akan lebih baik lagi.

Secara terpisah, pelajar SMA 2 Makassar, Ika Mayang, mengaku dirinya sangat bersemangat ketika terpilih menjadi peserta program YES untuk sekolah di Amerika selama setahun.

"Saya sangat bersemangat, karena saya memang ingin menjadi duta kecil dari Indonesia. Meski saya akan kehilangan setahun sekolah di Indonesia, saya merasa tidak akan rugi," katanya.

Oleh karena itu, peminat fotografi itu akan menyiapkan sejumlah foto tentang Makassar dan Indonesia untuk dipresentasikan kepada warga Amerika, serta menari 'Kalak Birang' (tarian khas Makassar) dan permainan tradisional Indonesia seperti congklak.

"Saya akan ditempatkan di Negara Bagian South Carolina, saya akan ke sana pada Agustus mendatang dan datang ke Tanah Air pada Juli 2012," kata satu-satunya pelajar yang mewakili Makassar itu.

Ia mengaku akan tinggal bersama keluarga yang salah seorang di antaranya suka teater. "Kebetulan, saya suka senang dan di sana akan punya kakak angkat yang suka teater," katanya.

Sementara itu, koordinator relawan dari Bina Antarbudaya, Chika Djati, mengaku program YES di Indonesia sudah berjalan sejak tahun 2003 dan sudah lebih dari 400 pelajar Indonesia dalam delapan angkatan.

"Mereka akan sekolah dan tinggal di AS. Mereka bisa belajar budaya, nilai, dan kebebasan berpendapat di sana. Mereka bisa belajar sains, matematika, sejarah, dan Bahasa Inggris, tapi mereka punya mata pelajaran pilihan yakni fotografi, musik, Bahasa Latin, dan sebagainya," katanya.

Ia menambahkan alumni YES diharapkan akan menjadi pemimpin masa depan yang memiliki pemahaman yang baik tentang negara lain dengan kemampuan personal dan kepemimpinan yang bersifat global.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement