Kamis 16 Jun 2011 22:22 WIB

Nah Lho... Kepala Sekolah Diminta tak "Pelit" Listrik

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH - Kepala sekolah dari tingkat SD hingga SMA di seluruh Aceh diminta tidak "pelit" mengeluarkan biaya pembayaran tagihan rekening listrik sekolah, guna memberikan kesempatan kepada guru dan siswanya menggunakan komputer di lembaga pendidikan itu. "Sesuai laporan saya terima masih ada kepala sekolah yang meminta guru tidak sering mengoperasikan komputer sekolah karena akan berdampak membengkaknya tagihan listrik," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Aceh Zulkifli Saidi di Banda Aceh, Kamis (16/6).

Ia menyampaikan hal itu di sela-sela membuka pelatihan teknologi informatika dan komputer yang diikuti puluhan guru dan kepala sekolah yang diselenggarakan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Balai Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Tekkomdik) Dinas Pendidikan Aceh. Menurut dia, pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan ke arah yang lebih baik, salah satunya dengan memberikan pelatihan tentang penggunaan teknologi informatika dan komputer.

"Sasaran yang ingin dicapai agar para guru dan kepala sekolah, khususnya di Aceh itu ke depan tidak ada lagi yang 'gagap teknologi' dan perangkat komputer yang telah diberikan ke sekolah-sekolah itu agar dioperasikan secara maksimal, bukan disimpan dan selanjutnya jadi barang pajangan," kata dia.

Jadi alangkah kelirunya jika ada kepala sekolah yang memahami bahwa komputer di sekolah itu hanya barang untuk dipajang, tidak boleh rusak atau dapat membebani tagihan listrik kalau sering dioperasikan, katanya menegaskan. Sementara itu, Kepala Balai Tekkomdik Aceh Bustamam Aly menyebutkan sebanyak 1.316 guru dan siswa tingkat SMP dan SMA di 23 kabupaten/kota di Provinsi Aceh akan menjadi target pelatihan teknologi informasi dan komputer pada tahun anggaran 2011.

"Target pelatihan itu kami harapkan bisa tercapai dengan harapan upaya pemerintah meningkatkan kualitas pendidikan dapat terwujud," katanya.

Saat ini, jelasnya menambahkan sebagian besar sekolah terutama di kota-kota di Aceh sudah memanfaatkan teknologi informatika dan komputer secara maksimal, termasuk untuk menyimpan arsip penting. Bahkan, katanya, pendaftaran siswa dan berbagai aktivitas sekolah sudah menggunakan sistem online melalui perangkat teknologi informasi tersebut.

Di seluruh Aceh sekitar 70 ribu guru dan hanya sebagian kecil telah memperoleh pelatihan teknologi informasi dan komputer. "Karenanya, kami juga menggunakan sistem satu guru yang telah di latih di Balai Tekkomdik, kemudian minimal bisa melatih lima guru lain di daerahnya masing-masing," kata Bustamam Aly.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement